Batam (ANTARA) - Sebanyak 369 dari 448 orang calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang 25 Embarkasi Hang Nadim Batam berstatus risiko tinggi (risti) berdasarkan pemeriksaan kesehatan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
"Sebanyak 369 orang berisiko tinggi, yakni 166 lelaki dan 203 orang perempuan," kata petugas TKHI kloter 25 Embarkasi Haji Batam, dr Dithya Ilma, di Batam, Kepulauan Riau, Senin.
Ia mengatakan, penyakit terbanyak yang diderita jamaah adalah hipertensi dan gangguan metabolisme.
Meski begitu, ia memastikan seluruh jamaah calon haji kloter 25 dan seorang dari kloter 24 yang berangkat bersama kloter 25 dalam kondisi stabil dan siap diberangkatkan.
"Ada 5 jamaah menggunakan kursi roda, kondisi kesehatan stabil. Semoga bisa sampai ke Jeddah dengan selamat dan dapat melaksanakan haji," kata dia.
Sebanyak 449 orang jamaah kloter 25 dari Embarkasi Haji Antara (EHA) Jambi berangkat melalui Embarkasi Hang Nadim Batam, Senin.
Ketua kloter 25 Zainal Arifin mengatakan kloter 25 terdiri atas 298 orang calon haji Kabupaten Merangin dan 142 Kerinci bersama beberapa orang petugas haji.
"Kami berharap seluruh jamaah dapat melaksanakan ibadah haji secara lengkap dan mendapat predikat haji mabrur," kata Dithya Ilma
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Informasi Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam, Syahbudi mengatakan hingga hari ini, pihaknya sudah memberangkatkan 10.712 calon haji.
Pada musim haji tahun ini, Embarkasi Hang Nadim Batam memberangkatkan sekitar 12.860 calon haji dari Riau, Kepri, Kalbar dan Jambi yang terbagi dalam 29 kloter.
Baca juga: 44 persen calon haji 2019 berisiko tinggi kesehatan
Baca juga: Calhaj Kloter 23 dan 24 Jambi sebagian besar berisiko tinggi
Baca juga: 70 persen jamaah haji di Embarkasi Makassar berisiko tinggi sakit
Info Haji
Berstatus risiko tinggi 369 calon haji Kloter 25 Batam
29 Juli 2019 17:08 WIB
Jamaah calon haji menunggu waktu pemberangkatan di Asrama Haji Batam., Kepulauan Riau. (FOTO ANTARA/HO-Humas PPIH Embarkasi Haji Hang Nadim Batam)
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: