Samosir (ANTARA) - Pemerintah meningkatkan akses jalan Lingkar Samosir yang memutari pulau di tengah-tengah Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai upaya mendukung daerah tersebut sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Jalan lingkar Samosir sekitar 146 kilometer semua sudah disambungkan dan sudah beraspal dan dilebarkan, kecuali tinggal 21 kilometer yang belum dilebarkan sesuai standar jalan nasional yaitu tujuh meter lebarnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ketika meninjau Pulau Samosir, Sumatera Utara, Senin.

Menteri PUPR melakukan peninjauan terhadap akses jalan tersebut dengan ditemani berbagai pejabat pemerintahan daerah setempat seperti Bupati Samosir Rapidin Simbolon.

Menteri Basuki yang meninjau dari daerah Tomok hingga sekitar Jembatan Tano Ponggol itu, mengaku cukup puas dengan pembangunan preservasi dan pelebaran jalan tersebut.

Apalagi, Basuki juga mengingatkan bahwa daerah Samosir Toba merupakan salah satu beberapa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang diprioritaskan saat ini.

"Ini program daerah yang didukung penuh oleh pusat karena ini untuk kepentingan masyarakat luas," katanya.

Sementara itu, Bupati Samosir Rapidin Simbolon menyatakan, dirinya meyakini bahwa seluruh jalan Lingkar Samosir ke depannya akan memenuhi standar jalan nasional.

Sedangkan mengenai sekitar jalan yang belum dilebarkan sesuai standar jalan nasional, ujar dia, kondisi itu berasal dari sekitar daerah Tomok sampai Pangaruan.

Setelah proyek pelebaran jalan tersebut, lanjutnya, maka ke depannya juga akan dibuat pembenahan trotoar untuk para pejalan kaki.

Sebagaimana diwartakan, preservasi dan pelebaran Jalan Lingkar Pulau Samosir dinilai bakal meningkatkan konektivitas dan mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba sebagai salah satu dari 10 "Bali Baru" yang dikembangkan Pemerintah.

"Dari 10 prioritas KSPN yang ditetapkan sebagai Bali Baru, kita fokus pada empat destinasi wisata yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan salah satunya adalah KSPN Danau Toba," kata Menteri Basuki.

Preservasi dan pelebaran jalan dilakukan melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, Ditjen Bina Marga secara bertahap sejak tahun 2016 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019. Ketersediaan infrastruktur jalan dengan kondisi yang baik akan memudahkan wisatawan mencapai berbagai lokasi wisata di Pulau Samosir, seperti Museum Batak di Tomok, Tiga Danau, dan Tano Ponggol.

Pekerjaan dibagi dalam dua paket yakni Paket 1 Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan - Ambarita - Tomok - Onan Runggu sepanjang 75,90 km dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp367,21 miliar. Kemudian, Paket 2 Preservasi dan Pelebaran ruas Jalan Tele - Pangururan - Nainggolan - Onan Runggu sepanjang 68,43 km yang terdiri dari kegiatan pelebaran sepanjang 47,10 Km dan pemeliharaan sepanjang 21,33 km, dengan anggaran sebesar Rp159,24 miliar dan akan selesai juga di Desember 2019.

Pekerjaan preservasi dan pelebaran Jalan Lingkar Pulau Samosir juga termasuk pembangunan tembok penahan tebing untuk mengurangi risiko longsor di sekitar ruas jalan. Selain itu jalan juga dilengkapi bahu jalan dan saluran air.

Baca juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp2,4 triliun untuk Danau Toba 2020
Baca juga: Kemenhub siapkan transportasi dukung pariwisata Danau Toba