Sungai Amprong, wisata "kampung tematik" baru di Kota Malang
29 Juli 2019 14:47 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji saat meninjau Kampung Rolak, salah satu kampung tematik Kota Malang, Jatim, yang bakal "disulap" menjadi destinasi wisata unggulan. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Malang)
Malang (ANTARA) - Kota Malang menambah destinasi wisata yakni "kampung tematik" yang memanfaatkan aliran Sungai Amprong, yakni Kampung Rolak, yang digadang-gadang mampu menjadi ikon wisata baru di kota pendidikan itu.
Wali Kota Malang Sutiaji memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiasi warga Kampung Rolak atas usahanya mewujudkan kampung tersebut menjadi lokasi wisata.
"Dengan begini, selain kampung ini akan menjadi lebih bersih, perekonomian masyarakat sekitar juga akan meningkat," katanya di di Malang, Senin.
Kampung Rolak yang berada di timur Kota Malang itu memanfaatkan wilayah irigasi milik Provinsi Jawa Timur. Kawasan itu dulu merupakan penempatan urugan pasir katel.
Setelah mendapatkan persetujuan pengelolaan dari Dinas Pengairan Provinsi Jatim, kini oleh warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, "disulap" menjadi lokasi wisata.
Wali Kota berpesan agar masyarakat sekitar berkomitmen untuk menjaga kebersihan sungai, karena sungai ini menjadi salah satu daya tarik utama di lokasi wisata Kampung Rolak.
"Paradigma baru terkait pemanfaatan dan pemeliharaan sungai harus menjadi poin utama masyarakat kita dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) sebagai perpanjangan tangan Pemkot Malang harus menanamkan kesadaran tersebut pada masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sungai ini bisa menghidupi dan juga bisa membahayakan apabila tidak dirawat. "Oleh karena itu, janganlah buang sampah di sungai," kata Sutiaji.
Ketua Pokdarwis Rolakku Indah, Handono menjelaskan bahwa potensi wisata Kampung Rolak digagas oleh pokdarwis dan masyarakat sekitar. Rencananya, di Kali Rolak akan dibuat wisata tubing dengan menggunakan ban. Selain itu, juga akan difungsingkan sebagai wisata perahu dan "spot" swafoto.
"Wisata Kali Rolak ini menarik. Kami yakin pasti akan banyak wisatawan yang datang ke sini, apalagi dekat dengan 'interchange' tol Pandaan-Malang seksi 5. Wilayah ini juga masuk 'master plan' kami untuk pembangunan kota yang kami arahkan ke sini," kata .
Handono mengatakan ke depan yang mengelola wisata Kali Amprong ini ialah Pokdarwis dan warga. "Untuk itu kami telah menggandeng beberapa komunitas dan pelaku wisata yang telah biasa mengelola wisata air," katanya.
Ke depan, lanjutnya, beberapa potensi wisata yang ada di Kali Rolak bisa viral, seperti Coban Belong. Coban Belong bentuknya mirip air terjun seperti Niagara, AS, dan merupakan "coban" alami yang cocok dijadikan sebagai destinasi wisata.
"Harapannya dengan wisata ini kami bisa menghidupi warga di sekitar sini. Karena banyak UMKM yang ada di sini agar nantinya masyarakat bisa lebih mandiri," katanya.
Sebelumnya, Kota Malang sudah memiliki sejumlah kampung tematik, di antaranya Kampung Warna Warni, Kampung Biru, Kampung Putih, Kampung 3D, dan Kampung Glintung.
Baca juga: Malang ingin menjadi obat stres bagi wisatawan
Baca juga: Destinasi wisata kekinian di Malang; Kampung Biru Arema
Baca juga: Kota Malang hadirkan kampung wisata makam
Wali Kota Malang Sutiaji memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiasi warga Kampung Rolak atas usahanya mewujudkan kampung tersebut menjadi lokasi wisata.
"Dengan begini, selain kampung ini akan menjadi lebih bersih, perekonomian masyarakat sekitar juga akan meningkat," katanya di di Malang, Senin.
Kampung Rolak yang berada di timur Kota Malang itu memanfaatkan wilayah irigasi milik Provinsi Jawa Timur. Kawasan itu dulu merupakan penempatan urugan pasir katel.
Setelah mendapatkan persetujuan pengelolaan dari Dinas Pengairan Provinsi Jatim, kini oleh warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, "disulap" menjadi lokasi wisata.
Wali Kota berpesan agar masyarakat sekitar berkomitmen untuk menjaga kebersihan sungai, karena sungai ini menjadi salah satu daya tarik utama di lokasi wisata Kampung Rolak.
"Paradigma baru terkait pemanfaatan dan pemeliharaan sungai harus menjadi poin utama masyarakat kita dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) sebagai perpanjangan tangan Pemkot Malang harus menanamkan kesadaran tersebut pada masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sungai ini bisa menghidupi dan juga bisa membahayakan apabila tidak dirawat. "Oleh karena itu, janganlah buang sampah di sungai," kata Sutiaji.
Ketua Pokdarwis Rolakku Indah, Handono menjelaskan bahwa potensi wisata Kampung Rolak digagas oleh pokdarwis dan masyarakat sekitar. Rencananya, di Kali Rolak akan dibuat wisata tubing dengan menggunakan ban. Selain itu, juga akan difungsingkan sebagai wisata perahu dan "spot" swafoto.
"Wisata Kali Rolak ini menarik. Kami yakin pasti akan banyak wisatawan yang datang ke sini, apalagi dekat dengan 'interchange' tol Pandaan-Malang seksi 5. Wilayah ini juga masuk 'master plan' kami untuk pembangunan kota yang kami arahkan ke sini," kata .
Handono mengatakan ke depan yang mengelola wisata Kali Amprong ini ialah Pokdarwis dan warga. "Untuk itu kami telah menggandeng beberapa komunitas dan pelaku wisata yang telah biasa mengelola wisata air," katanya.
Ke depan, lanjutnya, beberapa potensi wisata yang ada di Kali Rolak bisa viral, seperti Coban Belong. Coban Belong bentuknya mirip air terjun seperti Niagara, AS, dan merupakan "coban" alami yang cocok dijadikan sebagai destinasi wisata.
"Harapannya dengan wisata ini kami bisa menghidupi warga di sekitar sini. Karena banyak UMKM yang ada di sini agar nantinya masyarakat bisa lebih mandiri," katanya.
Sebelumnya, Kota Malang sudah memiliki sejumlah kampung tematik, di antaranya Kampung Warna Warni, Kampung Biru, Kampung Putih, Kampung 3D, dan Kampung Glintung.
Baca juga: Malang ingin menjadi obat stres bagi wisatawan
Baca juga: Destinasi wisata kekinian di Malang; Kampung Biru Arema
Baca juga: Kota Malang hadirkan kampung wisata makam
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: