Kemenhub anggarkan Rp22 miliar bangun bus air di Danau Toba
29 Juli 2019 13:22 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) saat meninjau bus air di Danau Toba, Sumatera Utara. (Dokumentasi Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan menganggarkan Rp22 miliar untuk pengadaan dua bus air yang digunakan sebagai sarana transportasi guna mendukung Danau Toba, Sumatera Utara, untuk menjadi destinasi wisata 10 Bali Baru.
"Kita akan bangun dua bus air untuk mendukung pariwisata di sini," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat tengah membangun lima kapal besar untuk dioperasikan melayani angkutan penyeberangan di kawasan Danau Toba. Dari lima kapal tersebut, dua di antaranya adalah bus air, yang akan digunakan menjadi kapal wisata.
Bus Air ini merupakan wujud dukungan Kementerian Perhubungan untuk mendukung sektor pariwisata di Danau Toba.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, menjelaskan bus air yang sedang dibangun akan berkapasitas 50 orang penumpang. Sedangkan untuk mobil 3 unit dan motor 36 unit, rencananya akan rampung pada 2020.
"Kita persiapkan bus air ini jadi multi fungsi. Selain untuk mengangkut penumpang, masyarakat atau wisatawan nantinya bisa sambil makan malam di kapal ini," ungkap Budi.
Investasi yang dikeluarkan untuk membangun kapal bus air yaitu masing-masing kapal menelan dana sebesar Rp11 miliar, sehingga totalnya sebesar Rp22 miliar yang berasal dari APBN.
"Bus air ini ide dari Pak Menhub untuk mendukung pariwisata Danau Toba," kata Dirjen Budi.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemimpin daerah di kawasan Danau Toba memaksimalkan anggaran pengembangan tambahan sebesar Rp2,2 triliun yang diberikan pemerintah pusat pada 2020.
"Agar menjadikan kawasan Danau Toba semakin baik dan mendatangkan wisatawan mancanegara dengan jumlah besar untuk mendapatkan devisa bagi Tanah Air," kata Menpar dalam keterangan tertulisnya.
Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,4 triliun untuk empat destinasi 'Super Prioritas'. Dari empat destinasi tersebut, Danau Toba mendapatkan kucuran Rp2,2 triliun, terbesar dari tiga destinasi super prioritas lainnya yakni Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Untuk aksesibilitas, Menpar mengatakan Bandara Silangit di Siborong-borong harus terus ditingkatkan, yang dahulu hanya berkapasitas 100 ribu kunjungan per tahun, sekarang diminta agar kapasitas ditingkatkan menjadi 500 ribu per tahun.
“Target kunjungan wisman Danau Toba dan Provinsi Sumatra Utara, ditetapkan sebesar 1 juta Wisman. Pada tahun 2018 jumlah pengunjung Silangit sendiri sudah mencapai 420 ribu dan diproyeksikan segera tembus ke 500 ribu di tahun 2019,” kata Menpar.
Baca juga: Pelembang siapkan bus air menuju lokasi wisata
Baca juga: Andrinof mimpikan bus air menuju kawasan wisata Mandeh
"Kita akan bangun dua bus air untuk mendukung pariwisata di sini," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat tengah membangun lima kapal besar untuk dioperasikan melayani angkutan penyeberangan di kawasan Danau Toba. Dari lima kapal tersebut, dua di antaranya adalah bus air, yang akan digunakan menjadi kapal wisata.
Bus Air ini merupakan wujud dukungan Kementerian Perhubungan untuk mendukung sektor pariwisata di Danau Toba.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, menjelaskan bus air yang sedang dibangun akan berkapasitas 50 orang penumpang. Sedangkan untuk mobil 3 unit dan motor 36 unit, rencananya akan rampung pada 2020.
"Kita persiapkan bus air ini jadi multi fungsi. Selain untuk mengangkut penumpang, masyarakat atau wisatawan nantinya bisa sambil makan malam di kapal ini," ungkap Budi.
Investasi yang dikeluarkan untuk membangun kapal bus air yaitu masing-masing kapal menelan dana sebesar Rp11 miliar, sehingga totalnya sebesar Rp22 miliar yang berasal dari APBN.
"Bus air ini ide dari Pak Menhub untuk mendukung pariwisata Danau Toba," kata Dirjen Budi.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemimpin daerah di kawasan Danau Toba memaksimalkan anggaran pengembangan tambahan sebesar Rp2,2 triliun yang diberikan pemerintah pusat pada 2020.
"Agar menjadikan kawasan Danau Toba semakin baik dan mendatangkan wisatawan mancanegara dengan jumlah besar untuk mendapatkan devisa bagi Tanah Air," kata Menpar dalam keterangan tertulisnya.
Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,4 triliun untuk empat destinasi 'Super Prioritas'. Dari empat destinasi tersebut, Danau Toba mendapatkan kucuran Rp2,2 triliun, terbesar dari tiga destinasi super prioritas lainnya yakni Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Untuk aksesibilitas, Menpar mengatakan Bandara Silangit di Siborong-borong harus terus ditingkatkan, yang dahulu hanya berkapasitas 100 ribu kunjungan per tahun, sekarang diminta agar kapasitas ditingkatkan menjadi 500 ribu per tahun.
“Target kunjungan wisman Danau Toba dan Provinsi Sumatra Utara, ditetapkan sebesar 1 juta Wisman. Pada tahun 2018 jumlah pengunjung Silangit sendiri sudah mencapai 420 ribu dan diproyeksikan segera tembus ke 500 ribu di tahun 2019,” kata Menpar.
Baca juga: Pelembang siapkan bus air menuju lokasi wisata
Baca juga: Andrinof mimpikan bus air menuju kawasan wisata Mandeh
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: