Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini diprediksi bergerak relatif datar (sideways) jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (Fed) tengah pekan ini.
IHSG dibuka menguat 11,61 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.336,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 3,01 poin atau 0,3 persen menjadi 1.012,32.
"IHSG diperkirakan bergerak cenderung sideways paling tidak hingga pertengahan minggu menjelang pengumuman suku bunga The Fed. Meskipun demikian, kami memperkirakan jika turun 25 bps posisinya telah priced-in," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin.
Selain pengumuman suku bunga, pasar juga tengah menanti data inflasi Juli 2019 yang akan dirilis minggu ini.
Dari eksternal lainnya, Perdana Menteri Inggris yang baru terpilih Boris Johnson mengatakan bahwa siap membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan jika Uni Eropa tidak ingin merubah perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Johnson sebelumnya telah menegaskan posisinya hard Brexit.
Merespons hal tersebut, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Uni Eropa akan tetap bersatu dan tidak akan gentar terhadap ancaman Johnson.
Hal tersebut dinilai memperbesar kemungkinan Inggris untuk keluar tanpa kesepakatan dan beresiko menurunkan proyeksi pelambatan ekonomi global, terutama Eropa yang saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 94,4 poin (0,44 persen) ke 21.563,75, Indeks Hang Seng melemah 217,17 poin atau 0,76 persen ke 28.180,57, dan Indeks Straits Times melemah 12,37 poin (0,37 persen) ke posisi 3.351,39.
IHSG diprediksi bergerak "sideway" jelang pengumuman Federal Reserve
29 Juli 2019 09:27 WIB
Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Rendhik Andika).
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: