Empat pekerja perbaikan kapal tewas akibat keracunan gas
29 Juli 2019 07:52 WIB
Petugas Badan SAR Nasional Jawa Tengah mengevakuasi empat pekerja perbaikan kapal di kawasan Tanjung Emas Semarang yang disuga tewas akibat menghirup gas beracun, Senin dini hari. (Badan SAR Nasional Jawa Tengah)
Semarang (ANTARA) - Empat pekerja yang sedang memperbaiki kapal tongkang Zulkifli 2 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, meninggal dunia pada Senin dini hari saat bekerja setelah diduga akibat menghirup gas beracun.
Kepala Badan SAR Nasional Jawa Tengah, Aria Sofingi, membenarkan tewasnya empat pekerja perusahaan doking kapal PT Kodja Bahari tersebut.
Menurut dia, keempat jenazah korban yang berada di ruang palka kapal langsung dievakuasi dan bermula ketika keempat pekerja tersebut mulai bekerja sejak Minggu siang (28/7). "Sampai sore hari ternyata tidak ada kabar dari keempat orang tersebut," katanya.
Mandor pekerja, lanjut dia, kemudian memerintahkan para pegawai yang lain untuk mencari. "Ketika dicari di ruang palka, empat pekerja ini sudah dalam kondisi tergeletak," tambahnya.
Aris belum bisa menjelaslan asal gas beracun yang menewaskan keempat pekerja tersebut.
Tim evakuasi, lanjut dia, juga harus menggunakan alat bantu napas untuk mengevakuasi korban yang berada di ruang palka dengan kedalam 5 meter itu.
Adapun identitas keempat korban tewas tersebut masing-masing Mardjiono warga Bekasi, Jawa Barat, serta Lamani, Nur Huda dan Jadi masing-masong warga Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Kepala Badan SAR Nasional Jawa Tengah, Aria Sofingi, membenarkan tewasnya empat pekerja perusahaan doking kapal PT Kodja Bahari tersebut.
Menurut dia, keempat jenazah korban yang berada di ruang palka kapal langsung dievakuasi dan bermula ketika keempat pekerja tersebut mulai bekerja sejak Minggu siang (28/7). "Sampai sore hari ternyata tidak ada kabar dari keempat orang tersebut," katanya.
Mandor pekerja, lanjut dia, kemudian memerintahkan para pegawai yang lain untuk mencari. "Ketika dicari di ruang palka, empat pekerja ini sudah dalam kondisi tergeletak," tambahnya.
Aris belum bisa menjelaslan asal gas beracun yang menewaskan keempat pekerja tersebut.
Tim evakuasi, lanjut dia, juga harus menggunakan alat bantu napas untuk mengevakuasi korban yang berada di ruang palka dengan kedalam 5 meter itu.
Adapun identitas keempat korban tewas tersebut masing-masing Mardjiono warga Bekasi, Jawa Barat, serta Lamani, Nur Huda dan Jadi masing-masong warga Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: