Piala Indonesia
Mayoritas pemain Persija menolak bermain kontra PSM
28 Juli 2019 22:13 WIB
Deputi Sekjen PSSI Marshal Masita memberikan keterangan mengenai penundaan laga leg kedua Piala Indonesia 2018-2019 PSM Makassar versus Persija Jakarta di Makassar, Minggu (28/7) malam. (Michael Siahaan)
Makassar (ANTARA) - Deputi Sekjen Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Marshal Masita mengatakan, mayoritas pemain Persija Jakarta menolak bermain kontra PSM Makassar dalam laga leg kedua final Piala Indonesia 2018-2019, Minggu, yang membuat pertandingan itu ditunda.
"Alasannya sederhana, manusiawi dan masuk akal yaitu mereka takut karena kejadian sehari sebelumnya," ujar Marshal ketika ditemui di Makassar, Minggu malam.
Sehari sebelumnya, yaitu pada Sabtu (27/7), bus yang ditumpangi rombongan Persija dilempari dengan batu oleh oknum yang diduga pendukung PSM Makassar saat hendak kembali ke hotel usai melakukan latihan resmi di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
Kejadian itu membuat seorang pemijat Persija terluka di bagian mata dan dua pemain utama skuat berjuluk Macan Kemayoran, salah satunya pemain asing, terluka.
Pihak kepolisian sejatinya langsung bergerak cepat usai peristiwa itu terjadi. Beberapa terduga pelempar batu ditangkap.
"Yang melempar batu sepertinya masih anak-anak. Polisi juga tahu itu," kata Marshal.
Tidak cuma itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Wahyu Dwi Ariwibowo dan Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb juga langsung ke hotel tempat Persija menginap malam itu juga demi meyakinkan tim Macan Kemayoran mereka dalam keadaan aman dan tidak akan ada masalah untuk laga besok hari.
Baca juga: Final Piala Indonesia, laga PSM Makassar versus Persija resmi ditunda
Pihak PSM juga menegaskan bahwa oknum pelempar itu bukanlah pendukung resmi tim Juku Eja.
Marshal sebagai perwakilan PSSI juga menghadiri pertemuan tersebut. Akan tetapi, CEO Persija Ferry Paulus masih berada di Jakarta menghadiri kongres luar biasa (KLB) PSSI.
Marshal lalu menghubungi Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto yang memimpin KLB di Jakarta. Iwan kemudian berkonsolidasi dengan Ferry di Ibu Kota dan hasilnya, CEO Persija itu setuju laga tetap dilanjutkan.
Namun, yang bertanding tetaplah pemain dan pelatih. Begitu sampai di Makassar pada Minggu pagi, Ferry Paulus langsung bertatap muka dengan tim dan bertanya ke mereka satu persatu soal kesediaan bermain atau tidak. Ternyata, mayoritas menjawab tidak mau berlaga.
"Pak Ferry bilang, 'What can I do?'," tutur Marshal.
Setelah ada permintaan resmi Persija untuk menunda laga, PSSI langsung menggelar rapat yang dihadiri pihak Persija, CEO PSM Munafri Arifuddin dan exco PSSI. Mereka berkejaran dengan waktu.
Baca juga: PSM menolak jika laga leg kedua final digelar di luar Makassar
Sekitar tiga jam menjelang laga, tercapailah kepastian bahwa pertandingan ditunda. Setelah itu, tim Persija dicarikan tempat aman di Makassar dan dibawa dengan kendaraan taktis (rantis) Polri.
PSSI pun memberitahukan perihal penundaan kepada para sponsor dan pihak penyiaran resmi Piala Indonesia 2018-2019.
Baca juga: PSM Makassar akan tindak tegas pelaku penyerangan bus Persija
Terakhir, pihak panpel memberikan pengumuman resmi di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, yang sudah dipenuhi ribuan pendukung PSM, pada pukul 15.00 WITA.
Tim PSM Makassar sendiri baru mengetahui penundaan laga itu ketika sudah berada di stadion. Mereka tiba di sana sejak pukul 14.38 WITA.
"Alasannya sederhana, manusiawi dan masuk akal yaitu mereka takut karena kejadian sehari sebelumnya," ujar Marshal ketika ditemui di Makassar, Minggu malam.
Sehari sebelumnya, yaitu pada Sabtu (27/7), bus yang ditumpangi rombongan Persija dilempari dengan batu oleh oknum yang diduga pendukung PSM Makassar saat hendak kembali ke hotel usai melakukan latihan resmi di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
Kejadian itu membuat seorang pemijat Persija terluka di bagian mata dan dua pemain utama skuat berjuluk Macan Kemayoran, salah satunya pemain asing, terluka.
Pihak kepolisian sejatinya langsung bergerak cepat usai peristiwa itu terjadi. Beberapa terduga pelempar batu ditangkap.
"Yang melempar batu sepertinya masih anak-anak. Polisi juga tahu itu," kata Marshal.
Tidak cuma itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Wahyu Dwi Ariwibowo dan Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb juga langsung ke hotel tempat Persija menginap malam itu juga demi meyakinkan tim Macan Kemayoran mereka dalam keadaan aman dan tidak akan ada masalah untuk laga besok hari.
Baca juga: Final Piala Indonesia, laga PSM Makassar versus Persija resmi ditunda
Pihak PSM juga menegaskan bahwa oknum pelempar itu bukanlah pendukung resmi tim Juku Eja.
Marshal sebagai perwakilan PSSI juga menghadiri pertemuan tersebut. Akan tetapi, CEO Persija Ferry Paulus masih berada di Jakarta menghadiri kongres luar biasa (KLB) PSSI.
Marshal lalu menghubungi Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto yang memimpin KLB di Jakarta. Iwan kemudian berkonsolidasi dengan Ferry di Ibu Kota dan hasilnya, CEO Persija itu setuju laga tetap dilanjutkan.
Namun, yang bertanding tetaplah pemain dan pelatih. Begitu sampai di Makassar pada Minggu pagi, Ferry Paulus langsung bertatap muka dengan tim dan bertanya ke mereka satu persatu soal kesediaan bermain atau tidak. Ternyata, mayoritas menjawab tidak mau berlaga.
"Pak Ferry bilang, 'What can I do?'," tutur Marshal.
Setelah ada permintaan resmi Persija untuk menunda laga, PSSI langsung menggelar rapat yang dihadiri pihak Persija, CEO PSM Munafri Arifuddin dan exco PSSI. Mereka berkejaran dengan waktu.
Baca juga: PSM menolak jika laga leg kedua final digelar di luar Makassar
Sekitar tiga jam menjelang laga, tercapailah kepastian bahwa pertandingan ditunda. Setelah itu, tim Persija dicarikan tempat aman di Makassar dan dibawa dengan kendaraan taktis (rantis) Polri.
PSSI pun memberitahukan perihal penundaan kepada para sponsor dan pihak penyiaran resmi Piala Indonesia 2018-2019.
Baca juga: PSM Makassar akan tindak tegas pelaku penyerangan bus Persija
Terakhir, pihak panpel memberikan pengumuman resmi di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, yang sudah dipenuhi ribuan pendukung PSM, pada pukul 15.00 WITA.
Tim PSM Makassar sendiri baru mengetahui penundaan laga itu ketika sudah berada di stadion. Mereka tiba di sana sejak pukul 14.38 WITA.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: