Hasto isyaratkan ingin tetap berada di PDI Perjuangan
28 Juli 2019 20:39 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah, pada acara Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Sumatera Barat, di Badang, Minggu (28/7/2019). (Foto: PDIP)
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengisyaratkan ingin tetap berada di PDI Perjuangan dan menyelesaikan tugas-tugas Partai dari pada menjadi menteri kabinet.
"Bagi saya pribadi, menjadi pengurus Partai, seperti Ranting dan PAC adalah tugas ideologis. Berdedikasi untuk partai itu adalah sebuah kehormatan," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan di sela kegiatan Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Sumatera Barat, di Padang, Minggu, seperti dikutip melalui siaran persnya.
Baca juga: Basarah: Calon menteri asal PDIP kewenangan Megawati
Baca juga: Yang berpotensi menjadi calon menteri Jokowi
Hasto mengindikasikan bahwa dirinya bukanlah seorang calon menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua. Menurut Hasto, tanpa hendak mendahului keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, dirinya masih ingin mengurusi Partai.
"Masih banyak tugas-tugas yang harus kami jalankan untuk membangun PDI Perjuangan ini. Karena itulah kami memberikan kesempatan pada yang lain untuk menjadi menteri," kata Hasto.
Hasto menjelaskan, bagi dirinya tugas kepartaian berarti menjabarkan seluruh gagasan kebijakan dan juga arah pembangunan Indonesia ke depan, melalui partai politik seperti yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami jalankan. Bagaimana PDI Perjuangan menjadi partai pelopor dengan sekolah partainya, dengan manajemen partai yang handal, dengan program kerakyatannya," katanya.
Baca juga: Hasto: Prioritas PDI Perjuangan saat ini siapkan kongres
Baca juga: PDI Perjuangan gelar Konfercab dan Konferda secara serentak
Menurut dia, PDI Perjuangan juga mempersiapkan lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang terus dilakukan melalui proses kaderisasi kepemimpinan di partai. "Itu skala prioritas yang kami jalankan," katanya.
Ketika ditanya, apakah Hasto tidak tertarik menjadi menteri kabinet, dia menjelaskan, masih banyak figur lain yang lebih pantas duduk di kabinet. Menurut dia, Partai memberikan tugas-tugas yang sangat strategis dalam mendukung sepenuhnya kebijakan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, untuk membangun Indonesia.
Hasto menambahkan, seluruh jajaran struktural PDI Perjuangan memohon kepada Megawati untuk berkenan menjadi ketua umum kembali. "Jadi apapun posisinya, ya saya bertugas di dalam internal partai. Mengajar dalam kaderisasi Partai adalah bagian tugas saya," jawab Hasto.
Lalu siapa yang akan menjadi menteri dari PDI Perjuangan? Hasto mengatakan, belum ada keputusan soal kabinet pemerintahan ke depan. Presiden terpilih Jokowi, kata dia, sedang melakukan berbagai kajian strategis soal susunan dan struktur kabinet ke depan.
Soal calon menteri dari PDI Perjuangan, menurut dia, hal itu adalah keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan yang akan menentukan siapa kader yang akan diusulkan menjadi calon menteri.
Baca juga: Partai pengusung Jokowi-Ma'ruf realistis sodorkan nama calon menteri
Baca juga: PKB berharap kadernya duduki kursi menteri di tiga kementerian
"Bagi saya pribadi, menjadi pengurus Partai, seperti Ranting dan PAC adalah tugas ideologis. Berdedikasi untuk partai itu adalah sebuah kehormatan," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan di sela kegiatan Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Sumatera Barat, di Padang, Minggu, seperti dikutip melalui siaran persnya.
Baca juga: Basarah: Calon menteri asal PDIP kewenangan Megawati
Baca juga: Yang berpotensi menjadi calon menteri Jokowi
Hasto mengindikasikan bahwa dirinya bukanlah seorang calon menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua. Menurut Hasto, tanpa hendak mendahului keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, dirinya masih ingin mengurusi Partai.
"Masih banyak tugas-tugas yang harus kami jalankan untuk membangun PDI Perjuangan ini. Karena itulah kami memberikan kesempatan pada yang lain untuk menjadi menteri," kata Hasto.
Hasto menjelaskan, bagi dirinya tugas kepartaian berarti menjabarkan seluruh gagasan kebijakan dan juga arah pembangunan Indonesia ke depan, melalui partai politik seperti yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami jalankan. Bagaimana PDI Perjuangan menjadi partai pelopor dengan sekolah partainya, dengan manajemen partai yang handal, dengan program kerakyatannya," katanya.
Baca juga: Hasto: Prioritas PDI Perjuangan saat ini siapkan kongres
Baca juga: PDI Perjuangan gelar Konfercab dan Konferda secara serentak
Menurut dia, PDI Perjuangan juga mempersiapkan lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang terus dilakukan melalui proses kaderisasi kepemimpinan di partai. "Itu skala prioritas yang kami jalankan," katanya.
Ketika ditanya, apakah Hasto tidak tertarik menjadi menteri kabinet, dia menjelaskan, masih banyak figur lain yang lebih pantas duduk di kabinet. Menurut dia, Partai memberikan tugas-tugas yang sangat strategis dalam mendukung sepenuhnya kebijakan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, untuk membangun Indonesia.
Hasto menambahkan, seluruh jajaran struktural PDI Perjuangan memohon kepada Megawati untuk berkenan menjadi ketua umum kembali. "Jadi apapun posisinya, ya saya bertugas di dalam internal partai. Mengajar dalam kaderisasi Partai adalah bagian tugas saya," jawab Hasto.
Lalu siapa yang akan menjadi menteri dari PDI Perjuangan? Hasto mengatakan, belum ada keputusan soal kabinet pemerintahan ke depan. Presiden terpilih Jokowi, kata dia, sedang melakukan berbagai kajian strategis soal susunan dan struktur kabinet ke depan.
Soal calon menteri dari PDI Perjuangan, menurut dia, hal itu adalah keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan yang akan menentukan siapa kader yang akan diusulkan menjadi calon menteri.
Baca juga: Partai pengusung Jokowi-Ma'ruf realistis sodorkan nama calon menteri
Baca juga: PKB berharap kadernya duduki kursi menteri di tiga kementerian
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: