Hutan mangrove Baturapa Bolaang Mongondow direstorasi
28 Juli 2019 16:11 WIB
Kegiatan penanaman bibit pohon mangrove kerja sama PLN dengan Pemkab Bolaang Mongondow, Provinsi Gorontalo di kawasan Desa Baturapa. (FOTO ANTARA/ist)
Manado (ANTARA) - Hutan mangrove (bakau) Desa Baturapa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo direstorasi bersama atas kerja sama PT PLN dengan pemerintah kabupaten setempat.
"Mangrove sebagai ekosistem yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, saat ini terus terancam keberadaannya. Melihat kondisi tersebut PLN Kotamobagu bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow bertekad untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan," kata Manajer PLN Kotamobagu, Meyrina Turambi di Manado, Minggu.
PLN Kotamobagu, katanya, menyerahkan bantuan sebesar Rp60 juta berupa bibit mangrove sebanyak 1.000 pohon, gapura nama lokasi hutan mangrove Baturapa, dan "tumbler" (botol air minum).
Dia mengatakan bahwa hutan mangrove adalah ekosistem yang harus kita jaga bersama karena banyak sekali manfaatnya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PLN sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan," katanya.
Harapan ke depannya, kata dia, lokasi hutan mangrove di Desa Baturapa ini dapat menjadi tujuan unggulan di Bolaang Mongondow.
"Lokasinya eksotis dan memiliki daya tarik yang luar biasa, semuanya bisa terwujud tentunya dengan dukungan warga sekitar untuk sama-sama menjaga lingkungan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Tahlis Gallang memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kepedulian PLN terhadap lingkungan.
"PLN menjadi pionir dan diharapkan bagi perusahaan-perusahaan lain di Bolaang Mongondow agar mengikuti jejak PLN untuk peduli terhadap lingkungan sekitar" katanya.
Ia menegakasn bahwa hehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi dan sosial. "Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai, termasuk manusia yang menghuninya dari hempasan tsunami dan angin badai," katanya.
Hutan mangrove juga merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut. Selain itu, juga sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia.
"Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai," demikian Tahlis Gallang.
Baca juga: Gubernur: kondisi hutan mangrove Gorontalo sangat memprihatinkan
Baca juga: Japesda laporkan dugaan pengrusakan mangrove
Baca juga: Wisata mangrove Gorontalo Utara mulai diminati
"Mangrove sebagai ekosistem yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, saat ini terus terancam keberadaannya. Melihat kondisi tersebut PLN Kotamobagu bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow bertekad untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan," kata Manajer PLN Kotamobagu, Meyrina Turambi di Manado, Minggu.
PLN Kotamobagu, katanya, menyerahkan bantuan sebesar Rp60 juta berupa bibit mangrove sebanyak 1.000 pohon, gapura nama lokasi hutan mangrove Baturapa, dan "tumbler" (botol air minum).
Dia mengatakan bahwa hutan mangrove adalah ekosistem yang harus kita jaga bersama karena banyak sekali manfaatnya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PLN sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan," katanya.
Harapan ke depannya, kata dia, lokasi hutan mangrove di Desa Baturapa ini dapat menjadi tujuan unggulan di Bolaang Mongondow.
"Lokasinya eksotis dan memiliki daya tarik yang luar biasa, semuanya bisa terwujud tentunya dengan dukungan warga sekitar untuk sama-sama menjaga lingkungan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Tahlis Gallang memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kepedulian PLN terhadap lingkungan.
"PLN menjadi pionir dan diharapkan bagi perusahaan-perusahaan lain di Bolaang Mongondow agar mengikuti jejak PLN untuk peduli terhadap lingkungan sekitar" katanya.
Ia menegakasn bahwa hehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi dan sosial. "Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai, termasuk manusia yang menghuninya dari hempasan tsunami dan angin badai," katanya.
Hutan mangrove juga merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut. Selain itu, juga sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia.
"Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai," demikian Tahlis Gallang.
Baca juga: Gubernur: kondisi hutan mangrove Gorontalo sangat memprihatinkan
Baca juga: Japesda laporkan dugaan pengrusakan mangrove
Baca juga: Wisata mangrove Gorontalo Utara mulai diminati
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: