Mekkah (ANTARA) - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah sedang mempersiapkan tim khusus yang akan diterjunkan saat puncak musim haji yakni saat wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah dan Mina.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Dr Muhammad Imran di Kota Mekkah, Ahad, mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai mempersiapkan tim yang akan diterjunkan ke Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) saat puncak musim haji. “Kami juga sedang proses penyiapan alat-alat dan obat,” katanya.

Selain itu, KKHI juga menyiapkan lebih dari 200 bed (tempat tidur) serta 100 tempat tidur lipat untuk mengantisipasi lonjakan jamaah yang sakit setelah masa Armuzna. “Kami siapkan tambahan 100 tempat tidur,” katanya.

KKHI sampai Sabtu (26/7) telah memulangkan 22 calon haji yang telah pulih dari sakitnya ke kloternya masing-masing. Beberapa dari mereka merupakan pasien yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Dalam setiap harinya, KKHI memulangkan pasien yang telah membaik kondisinya rata-rata 15-20 orang. “Dominasi penyakitnya rata-rata adalah ISPA, pnemonia, penyakit paru kronis, menahun, diabetes dan hipertensi yang komplikasi,” katanya.

KKHI kata dia, sampai sejauh ini telah merawat lebih dari 400 pasien yang sakit dengan berbagai keluhan.

Umumnya setelah dipulangkan karena kondisinya pulih, pihaknya mengedukasi jamaah agar mereka tetap menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup minum air, cukup makan buah dan sayur.

“Jangan memaksa diri melakukan aktivitas yang berat selama berada di Mekkah. Kemudian kepada para TKHI, kami titipkan pesan agar memantau jamaah yang sudah dipulangkan agar tetap konsumsi obat yang sudah dianjurkan dari dokter,” katanya.

Dalam sehari KKHI Mekkah rata-rata menerima 20-30 pasien yang sakit.

Imran menyarankan kepada jamaah yang akan shalat di Masjidil Haram untuk selalu berangkat lebih awal dari pondokan sehingga tidak perlu berdesakan saat memasuki masjid.

“Kemudian sebelum berangkat minum air karena perjalanan cukup panas, setelah itu sebelum keluar masjid jangan buru-buru dulu, tunggu sekitar 20 menit agar tidak berdesakan di pintu keluar masjid,” katanya.

Imran menambahkan, sebelum keluar masjid jamaah juga sangat disarankan minum air zam-zam yang disediakan di masjid. “Mengingat perjalanan ke terminal selain jauh juga sangat terik agar tidak dehidrasi dan kelelahan terutama bagi jamaah lansia dan risiko tinggi,” katanya.*

Baca juga: Jamaah puji layanan konsumsi di Mekkah

Baca juga: Kisah Subro, tunanetra memeluk Kakbah