Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyambut baik niat pengusaha untuk berinvestasi di bidang pangan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato sambutan di pembukaan Rapat Pimpinan Nasional 2008 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin, mengatakan pada strategi jangka panjang, pemerintah memang harus berafiliasi dengan pengusaha demi ketahanan pangan. "Dalam jangka panjang, kita memang harus bekerja sama untuk meningkatkan produksi pangan domestik. Untuk itu, dunia usaha harus masuk lebih dalam," kata Presiden. Kadin dalam rakornas yang membahas ketahanan pangan pada 29 Maret 2008 telah menghasilkan beberapa keputusan dan rekomendasi soal kebijakan di bidang pangan yang akan disampaikan kepada pemerintah. Dalam rekomendasinya Kadin menyerukan intensifikasi pangan guna mengurangi ketergantungan produk pangan impor. Selain itu, Kadin juga meminta agar pemerintah mengeluarkan kebijakan bidang pangan yang terpadu dan sinergis, mulai dari produksi, tata kelola, hingga pembiayaan. Kadin juga mengidentifikasi persoalan yang terdapat dalam industri pangan, di antaranya masalah kekurangan lahan yang menyebabkan rendahnya produktivitas pertanian serta ketimpangan penggunaan pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Untuk menarik investasi di bidang pangan, Kadin meminta agar pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk berusaha di bidang pangan, juga melalui BUMN dan pemerintah daerah. Ketua Kadin, MS Hidayat, mengatakan rakornas Kadin telah membahas data Badan Pangan Dunia (FAO) yang menunjukan harga pangan di tingkat internasional tidak akan turun dalam waktu tiga tahun mendatang, dan justru menunjukkan kecenderungan meningkat tajam. Dalam rekomendasinya kepada pemerintah, Kadin juga meminta agar Pemerintah menaikkan kapasitas produksi minyak nasional menjadi 1,1 juta barel per hari demi menjamin ketersediaan BBM untuk industri. (*)