Mexico City (ANTARA) - Legenda tinju Mexico Julio Chavez pada Jumat (26/7) mengatakan ia telah dirampok oleh perampok bersenjata di Mexico City, dan mengecam kekerasan yang meningkat yang baru-baru ini merongrong ibu kota Mexico.

"Saya baru saja menjadi korban perampokan, dengan pistol di kepala saya, kalung dan jam tangan saya dirampas. Tak ada keraguan nyawa nada dapat melayang dalam satu detik," tulis Chavez (57) di Twitter. "Keamanan di Mexico City cukup untuk membuat kamu menangis."

Chavez tidak memberi perincian lain mengenai peristiwa tersebut, selain menyatakan bahwa seorang temannya juga dirampok, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Melalui Twitter, kantor jaksa agung Mexico City meminta Chavez menghubungi pihak berwenang mengenai peristiwa itu.

Mexico saat ini mengalami rekor tingkat pembunuhan yang telah membuat ibu kota tersebut, yang lama dipandang sebagai tempat yang relatif aman, makin rentan terhadap wabah kejahatan dengan kekerasan.

Masalah keamanan menjadi sorotan pekan ini ketika dua orang Israel ditembak hingga tewas di dalam satu pusat perbelanjaan kelas atas di Mexico City dalam peristiwa yang diduga sebagai perbuatan gerombolan.

Chavez, mantan juara dunia tiga versi berbeda, selama masa jayanya dipandang sebagai salah satu petinju terbaik di dalam ring. Ia dipandang banyak kalangan sebagai petinju yang terbesar sepanjang sejarah Mexico.

Sumber: Reuters