Bandung (ANTARA) - Debu abu vulkanik yang menyelimuti sekitar wilayah Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat (26/7), memiliki ketebalan hingga 10 cm.
"Kondisi terkini masih ada material debu di puncak kurang lebih ketebalannya mencapai 5 - 10 cm," kata Humas SAR Jawa Barat, Joshua Banjarnahor di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu, Sabtu.
Dia mengatakan sehari pascaerupsi, Tangkuban Perahu belum bisa dikunjungi untuk berwisata, karena masih tertutup material atau abu vulkanik yang cukup tebal itu.
Baca juga: Wagub Jabar: Tangkuban Perahu ditutup untuk wisatawan
Selain itu, kata dia, untuk keamanan dan keselamatan bersama, masyarakat sekitar diimbau untuk tidak beraktivitas dengan radius 500 m sampai 1 km.
"Hasil musyawarah dari semua unsur terkait, menetapkan sementara tempat ini tidak boleh di
buka umum dulu untuk keamanan dan keselamatan bersama," katanya.
Saat ini aparat kepolisian serta petugas siaga bencana lainnya masih berjaga di gerbang Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu. Sementara ini sejumlah pedagang juga masih menunggu di sekitar gerbang untuk bisa menyelamatkan barang dagangannya di lokasi wisata itu.
Joshua menambahkan pihaknya bersama dengan berbagai unsur terkait masih terus melakukan pemantauan kondisi sekitar gunung. Hal tersebut demi keamanan dan keselamatan bersama.
"Kami dari kantor SAR Bandung sudah tiba sejak semalam dan melakukan pemantauan dan pengamanan masyarakat," pungkasnya.
Gunung Tangkuban Perahu di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat, pukul 15.48 WIB.
Erupsi itu terjadi dengan tinggi kolom abu kurang lebih 200 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Tagana bantu evakuasi pengunjung Tangkuban Parahu
Baca juga: Posko bencana sudah disiagakan di Tangkuban Perahu
Ketebalan abu vulkanik pascaerupsi Tangkuban Perahu mencapai 10 cm
27 Juli 2019 11:13 WIB
Petugas berjaga di gerbang Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu pascaerupsi, Sabtu (27/7/2019). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: