Tim Pemadam Gabungan sisir bara api di Gunung Panderman
26 Juli 2019 22:06 WIB
Tim Gabungan Pemadaman Kebakaran Hutan Gunung Panderman tengah melakukan penyisiran dan pemadaman bara api di Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur. (BPBD Kota Batu)
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Gabungan Pemadaman Kebakaran Hutan Gunung Panderman saat ini tengah melakukan penyisiran di seluruh kawasan hutan guna memastikan tidak ada lagi bara api yang tertinggal dan berpotensi menimbulkan kebakaran.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan pihaknya melakukan pemantauan dan penyisiran pada titik-titik api yang telah dipadamkan, mengingat bara api yang tersimpan dalam tanah memiliki potensi bahaya.
"Tim melakukan penyisiran seluruh kawasan hutan yang sudah terbakar untuk mencari bara api yang mungkin masih belum padam," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat.
Gunung Panderman memiliki ketinggian 2.045 mdpl terbakar pada Minggu (21/7) dengan luasan areal mencapai 70 hektare. Upaya untuk memadamkan api di medan yang berat, Tim Gabungan menggunakan teknik bakar balik.
Teknik bakar balik merupakan upaya untuk melokalisasi di suatu titik, dengan cara membakar semak-semak yang bertujuan untuk menghentikan rambatan api pada titik tersebut.
Rochim menjelaskan dari lokasi di bawah Curah Banteng hingga puncak Gunung Panderman, sudah tidak ada lagi titik api. Namun, bara api masih tersisa pada ketinggian 2.011 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Pemadaman secara manual telah dilakukan, dan titik api sudah terkondisikan. Namun, masih dimungkinkan pada koordinat lain juga ada bara api, sehingga penyisiran terus dilakukan," kata Rochim.
Penyisiran tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang tertinggal dan berpotensi untuk menyulut terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut mengingat saat ini tengah terjadi musim kemarau dan kondisi hutan terbilang cukup kering.
Upaya pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Panderman sempat terhambat beratnya medan dan tidak semua personel yang dikerahkan untuk memadamkan api memiliki peralatan yang memadai, terutama peralatan pelindung diri.
Hingga saat ini, akses dan perizinan pendakian Gunung Panderman dan Gunung Buthak ditutup sampai waktu yang belum ditentukan dan dinyatakan aman untuk pendakian.*
Baca juga: Pemadaman api Gunung Panderman terhambat sulitnya medan
Baca juga: Upaya pemadaman lereng Gunung Panderman dilakukan Senin
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan pihaknya melakukan pemantauan dan penyisiran pada titik-titik api yang telah dipadamkan, mengingat bara api yang tersimpan dalam tanah memiliki potensi bahaya.
"Tim melakukan penyisiran seluruh kawasan hutan yang sudah terbakar untuk mencari bara api yang mungkin masih belum padam," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat.
Gunung Panderman memiliki ketinggian 2.045 mdpl terbakar pada Minggu (21/7) dengan luasan areal mencapai 70 hektare. Upaya untuk memadamkan api di medan yang berat, Tim Gabungan menggunakan teknik bakar balik.
Teknik bakar balik merupakan upaya untuk melokalisasi di suatu titik, dengan cara membakar semak-semak yang bertujuan untuk menghentikan rambatan api pada titik tersebut.
Rochim menjelaskan dari lokasi di bawah Curah Banteng hingga puncak Gunung Panderman, sudah tidak ada lagi titik api. Namun, bara api masih tersisa pada ketinggian 2.011 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Pemadaman secara manual telah dilakukan, dan titik api sudah terkondisikan. Namun, masih dimungkinkan pada koordinat lain juga ada bara api, sehingga penyisiran terus dilakukan," kata Rochim.
Penyisiran tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang tertinggal dan berpotensi untuk menyulut terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut mengingat saat ini tengah terjadi musim kemarau dan kondisi hutan terbilang cukup kering.
Upaya pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Panderman sempat terhambat beratnya medan dan tidak semua personel yang dikerahkan untuk memadamkan api memiliki peralatan yang memadai, terutama peralatan pelindung diri.
Hingga saat ini, akses dan perizinan pendakian Gunung Panderman dan Gunung Buthak ditutup sampai waktu yang belum ditentukan dan dinyatakan aman untuk pendakian.*
Baca juga: Pemadaman api Gunung Panderman terhambat sulitnya medan
Baca juga: Upaya pemadaman lereng Gunung Panderman dilakukan Senin
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: