Jakarta (ANTARA) - Teknologi yang disebut VMware Workspace One ini memungkinkan karyawan di suatu perusahaan dapat berkerja dari mana saja melalui perangkat digital apa saja.

"Di era digital saat ini, kita butuh teknologi yang bisa memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan akses terhadap data dan aplikasi perusahaan guna mendukung produktivitas, terlebih bagi pekerja aktif," kata Jip Ivan Sutanto, Direktur Solution & Infrastructure Business Multipolar Technology di sela-sela seminar di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, VMware Workspace ONE yang dimiliki Multipolar memungkinkan karyawan berkerja dari mana saja bahkan dari ponsel dengan tampilan yang sama dari kantor.

"Tapi keamanannya juga harus dipikirkan, apalagi saat mengakses data perusahaan untuk keputusan bisnis yang bersifat sensitif. Dan hal ini bisa diakomodir dengan perangkat ini,” ujar dia.

Ia menjelaskan teknologi ini bisa disebut sebagai platform ruang kerja digital yang terintegrasi, yang sangat membantu dalam men-deploy aplikasi kapanpun di manapun dengan mudah sesuai pengaturan keamanan yang berlaku untuk aplikasi tersebut, tanpa memandang perangkat (desktop, laptop, tablet, handphone), sistem operasi (Android, iOS, Windows) maupun versi aplikasi yang digunakan.

Baca juga: CSIS: Teknologi digital jadi landasan pembangunan ekonomi inklusif

Konsepnya seperti membuka web browser untuk mengakses aplikasi kantor. Pengguna dapat login seperti layaknya bekerja dari kantor dan bisa mengakses semua aplikasi yang biasa digunakannya dari mana saja dan kapan saja dengan aman, sesuai pengaturan otorisasinya, terang Ivan.

Bahkan jika pengguna memiliki banyak aplikasi internal, tidak perlu login satu per satu ke masing-masing aplikasi dan mengingat login ID serta password-nya. Cukup masuk ke perangkat ini yang dilengkapi dengan SSO (Single Sign On), maka penggunanya bisa langsung masuk ke semua aplikasi tersebut sesuai otorisasinya.

Dari sisi perusahaan, VMware Workspace One memastikan pengaturan dan proteksi data perusahaan hanya bisa diakses oleh pengguna yang bersangkutan, jadi bisa dipastikan bahwa data atau aplikasi yang diakses memang benar sesuai profil pengguna yang berwenang.

Baca juga: Kominfo dorong pengembangan SDM digital dari pemangku kepentingan

Tentunya hal ini sangat memudahkan perusahaan dalam melakukan proteksi menyeluruh terhadap informasi sensitif yang menyangkut bisnis perusahaan, data dan transaksi dengan klien dan mitra serta data karyawan, yang bisa dimonitor dalam satu konsol terpadu.

Tim TI juga dapat membatasi akses ke data perusahaan berdasarkan kepentingan dari departemen atau satuan kerja yang ada, termasuk pembatasan akses untuk bisa mengirimkan data tertentu atau tidak.

"Solusi ini juga memungkinkan penyebaran aplikasi hingga ke area yang terpencil bisa dilakukan dengan cepat dari pusat, ungkap Ivan.

Baca juga: Pengguna iPhone bisa mengetik lewat pikiran pada 2020?