Jakarta (ANTARA) - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai langkah Airlangga Hartarto membawa Golkar ikut serta dalam pertemuan empat ketua umum partai di DPP Nasdem, dapat menurunkan daya tawar Golkar dalam kabinet.
"Kalau itu pertemuan biasa tidak ada masalah. Namun, kalau pertemuan itu bicara soal bargaining, maka posisi tawar Airlangga bersama Golkar hilang," ujar Pangi dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Pangi itu terkait pertemuan empat ketua umum partai yakni Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di DPP Nasdem belum lama ini.
Pangi mengatakan pertemuan yang hanya dihadiri empat ketum parpol pengusung Jokowi itu bisa ditafsirkan macam-macam. Terlebih, kata dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ataupun utusannya tidak hadir di sana.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu memandang alasan Megawati yang tidak dapat hadir karena sedang di luar Jakarta atau sibuk mempersiapkan Kongres PDIP, tidak masuk akal.
Dalam analisa Pangi, PDIP sejauh ini masih searah dengan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi Gerindra yakni sangat terbuka menerima Gerindra untuk masuk barisan koalisi pendukung pemerintahan.
Dari hal tersebut, Pangi menganalisa bahwa pertemuan empat ketum partai sebagai bentuk manuver politik untuk menolak bergabungnya Gerindra dalam koalisi.
Dia mengatakan sejatinya dari keempat partai itu, Golkar memiliki daya tawar besar dalam kabinet ke depan. Dengan keikutsertaan Golkar dalam pertemuan empat ketum parpol tersebut, Pangi menilai posisi tawar Golkar bisa menjadi turun.
Analis: Langkah Airlangga dapat turunkan daya tawar Golkar
26 Juli 2019 20:19 WIB
Analis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (Istimewa)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: