Jakarta (ANTARA) - Ernest Prakasa memperkenalkan jajaran pemain yang akan terlibat dalam "Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan", menurutnya ini adalah film dengan jumlah pemain terbanyak yang pernah digarapnya.

"Talent kita sampai 40, paling banyak dibanding film yang lain. Kalau yang lain kan kayak cuma cameo lewat-lewat doang, kalau ini enggak," kata Ernest dalam jumpa pers "Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan" di kantor Starvision, Jakarta, Jumat.

40 pemain yang terlibat dalam film ini di antaranya Reza Rahadian, Jessica Mila, Boy William, Dion Wiyoko, Shareefa Danish, Karina Suwandi, Uus, Olga Lydia, Ardit, Aci Resti dan lainnya.

Baca juga: Resensi: Menyaksikan film horor sambil tertawa di "Ghost Writer"

Tak hanya banyaknya jumlah pemain yang membuatnya kerepotan, bagi Ernest ini adalah film terberat yang pernah dikerjakan olehnya.

"Ini merupakan film terberat gue hingga saat ini. Satu, pembagian fase syuting karena ada scene saat Jessica gemuk dan saat kurus yang bikin managemen produksi jadi lebih rumit," jelas sutradara film tersebut.

"Kedua isu yang diangkat bukan hanya sangat kompleks tapi juga cukup feminin. Ketiga ini akan jadi syuting film terlama gue dengan total 30 hari waktu syuting yang dibagi jadi dua fase," lanjutnya.

Baca juga: Soal pembatasan media sosial, Ernest: waktunya bergaul dengan sesama

Tak hanya Ernest, Muhadkly Acho sebagai konsultan komedi juga merasa cukup berat dalam menggarap humor yang akan dimasukkan dalam film, sebab dia tidak ingin menjadi bumerang bagi filmnya.

"Ini film yang gue bikin komedinya paling hati-hati karena isu yang diangkat lumayan besar. Karena kalau pakai jokes yang body shamming nanti enggak sesuai filmnya, padahal di kita body shamming itu terkadang ada unsur komedi. Makanya tadi udah dapat satu joke pas dirasa-rasain lagi kayaknya enggak usah deh.

"Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan" diambil dari buku karya Meira Anastasia yang merupakan istri Ernest dan akan bergenre romantis. Proses syutingnya sendiri baru akan dimulai dua hari lagi.

Baca juga: Pesan Ernest Prakasa di Hari Film Nasional: Tonton yang orisinal