Jakarta (ANTARA) - Tokoh Muhammadiyah Abdullah Sumrahadi mengatakan kader-kader Muhammadiyah setidaknya bisa mengisi enam posisi menteri di Kabinet Kerja II jika diminta Presiden Joko Widodo.

"Kalau menyebut nama terlalu sensitif ya, tetapi kalau kementerian, ada beberapa yang bisa," kata Abdullah Sumrahadi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: PAN belum tentukan sikap terhadap pemerintahan ke depan

Enam posisi menteri tersebut yaitu, Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Selanjutnya, posisi Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, dan satu posisi lagi berbentuk badan, yaitu Badan Ekonomi Kreatif.

Meskipun Muhammadiyah memiliki kader yang layak berada di jajaran menteri, tentunya pilihan kembali kepada Presiden yang punya hak prerogatif.

"Posisi menteri itu adalah posisi strategis karena mereka adalah implementator dan eksekutor dari visi yang ingin diterjemahkan dalam program nyata Presiden," ujarnya.

Baca juga: JK: Partai suara terbanyak dapat kursi menteri yang memadai

Nama-nama yang menjadi calon menteri dalam kabinet di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo mulai hangat diperbincangkan beberapa minggu terakhir.

Bahkan sempat beredar di media sosial daftar nama calon menteri Kabinet Kerja Jilid II yang belakangan dikonfirmasi sebagai informasi hoaks.

Banyak pihak seakan tidak sabar ingin tahu lebih cepat siapa yang akan ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasnya di jajaran kabinet, sehingga belakangan memunculkan prediksi dari para pakar

Baca juga: Jokowi minta parpol ajukan profesional muda sebagai menteri