Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini diprediksi bergerak relatif datar.

IHSG dibuka melemah 22,16 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.379,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,85 poin atau 0,57 persen menjadi 1.018,5.

"IHSG diperkirakan akan cenderung bergerak datar (sideways) mengingat investor yang akan 'wait and see' menjelang pengumuman kebijakan The Fed dan juga musim rilis laporan keuangan triwulan kedua 2019," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.

Pasar memperkirakan The Fed, bank sentral AS, akan menurunkan suku bunga dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang diadakan pada 31 Juli 2019. Perkiraan analis, The Fed akan total menurunkan suku bunga hingga 50 basis poin (bps), dari Juli hingga akhir tahun.

Hal ini sejalan dengan rilis FOMC Juni 2019 yang mengindikasikan perubahan arah kebijakan suku bunga. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS juga diperkirakan hanya berada di 1,8 persen (yoy) pada kuartal II-2019 atau jauh lebih lamban dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,1 persen (yoy) pada kuartal II-2018.

Selain The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan akan segera menurunkan suku bunga sebagai langkah pre-emptive atau antisipasi kebijakan The Fed. Saat ini, ekonomi Eropa terlihat melemah demikian juga inflasi yang semakin rendah, akibat dampak dari perang dagang.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 116,5 poin (0,54 persen) ke 21.640,05, indeks Hang Seng melemah 164,46 poin atau 0,58 persen ke 28.429,84, dan indeks Straits Times melemah 28,73 poin (0,85 persen) ke posisi 3.352,53.

Baca juga: IHSG "menghijau" didukung penguatan rupiah
Baca juga: Keterbatasan sentimen global dan domestik tahan laju penguatan IHSG