Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan investasi Singapura, Temasek Holdings, telah menandatangani penjualan 75 persen kepemilikan sahamnya di Sorak Financial Holdings Pte Ltd, yang menguasai 56 persen saham di PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), kepada Malayan Banking Bhd (Maybank), Malaysia, senilai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS). "Penjualan 75 persen sahamnya di BII telah ditandatangani Temasek, agar proses penjualan bisa berjalan sebagaimana mestinya," kata Wakil Direktur Utama (Dirut) PT BII Tbk, Sukatmo Padmosukarso, usai Rapat Umum Pemegang Saham Biasa dan Luar Biasa di Jakarta, Kamis. Menurut dia, manajemen BII juga telah melaporkan hasil perjanjian jual beli itu kepada Bank Indonesia (BI) bidang pengawasan sampai tahap tersebut, karena masih ada hal lain yang diperbaiki dalam perjanjian tersebut. Perjanjian jual beli saham Temasek di BII masih dalam proses, karena itu manajemen belum memperoleh izin BI dalam penjualan tersebut. "Jadi, proses hukumnya masih panjang," katanya. Ditanya pers, apakah ada perubahan struktur manajemen, Fransisca Oei selaku Coorporate Secretary mengemukakan, manajemen masih menunggu kelanjutan dari proses perjanjian jual beli itu. "Tunggu saja nanti juga akan diberitahukan apakah perkembangannya akan semakin baik," ucapnya. Sedangkan, Dirut PT BII, Henry Ho, mengatakan bahwa Maybank mengakuisisi BII untuk memperlebar usahanya di dalam negeri, karena sektor perbankan terus berkembang secara baik. Maybank meningkatkan eksistensi di Indonesia, karena potensi perbankan di pasar ini masih dapat berkembang yang didukung dengan besarnya jumlah penduduknya, katanya. Minat investor asing khususnya Maybank menempatkan dananya di pasar Indonesia sangat besar, apalagi pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata masih di atas 6 persen. "Kami optimis dengan masuknya Maybank maka pertumbuhan BII akan semakin maju apalagi jaringan yang dimiliki BII sangat luas," ucapnya. Francisca Oei mengatakan, BII dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepakat akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham senilai Rp202,38 miliar atau senilai 50 persen dari laba bersih perseroan. Sedangkan, menurut dia, dana sebesar Rp4,05 miliar digunakan sebagai dana cadangan dan sisanya sebesar Rp198,33 miliar akan dimasukkan sebagai laba ditahan, katanya. Pembagian itu dikaitkan dengan akuisisi Maybank, dan menurut dia, keputusan membagikan dividen dilakukan oleh manajemen BII yang disetujui oleh pemegang saham. Selain itu, lanjut dia, dalam rapat itu disetujui pengangkatan Ingyu Choi sebagai anggota baru di Dewan Komisaris yang telah mendapat persetujuan dari BI. Henry Ho menambahkan, pengangkatan Ingyu Choi sebagai komisaris, karena ia mampu mengembangkan bisnis BII. (*)