Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Lembaga Anti-Narkotika (LAN) Ibrahim Saehaia mengatakan LAN memiliki program rehabilitasi narkoba khusus untuk para pelaku budaya, artis, dan selebritas.
“Di LAN ini kami ada divisi seni dan budaya yang fungsinya merangkul para selebritas, pelaku budaya, artis, dan sebagainya agar mereka terlepas dari pengaruh narkoba,” kata Ibrahim di Bandung saat dihubungi Antara, Kamis.
Ibrahim mengatakan dalam program itu para pesohor tidak hanya diberlakukan pasif seperti pendengar ceramah dan penyuluhan-penyuluhan saja namun juga dilibatkan sebagai penyemangat satu sama lain atau juru kampanye (jurkam) antinarkoba bagi masyarakat.
Saat ini, Ibrahim mengatakan belum banyak pesohor negeri yang terlibat, namun kata dia, sudah ada beberapa seperti salah satunya penyanyi lagu “Mbah Dukun” Are Lion Angkara Malam, atau ramah disapa Alam.
Ibrahim mengatakan, tidak hanya artis atau selebritas saja yang berpotensi terjerat narkoba, namun siapa saja tanpa memandang bulu.
“Cukup enggak usah penasaran untuk mencoba, karena sekali kecanduan siapa pun dia walau ustad sekali pun tidak akan mudah untuk melepas diri dari jeratan narkoba,” ujar Ibrahim.
Ibrahim berharap, program ini dapat menjadi jalan keluar bagi para selebritas, artis, dan pelaku budaya yang terjerat narkoba.
Namun, menurut Ibrahim, melepas seseorang dari narkoba tidak mudah dan bukan hanya tugas kelembagaan atau organisasi saja, namun juga diperlukan peranan orang terdekat pecandu sendiri.
“Kamu sebagai artis mengapa tidak bisa membentengi diri sendiri dari narkoba? Kalau kita mau menuding bisa saja, tapi alangkah baiknya kita punya peran untuk mengantisipasi mereka agar tidak mudah menggunakan narkoba. Bukan hanya tugas LAN, BNN, atau TNI-Polri, tapi tugas kita bersama,” tambahnya.
Untuk diketahui, saat ini LAN bekerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi antinarkoba di Indonesia termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN).
LAN tawarkan program rehab narkoba khusus artis
25 Juli 2019 22:22 WIB
Ilustrasi - Anti Narkoba (Antara/Handry Musa/JIO02)
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: