Batang Hari (ANTARA) - Sebanyak 26 sekolah di Kabupaten Batang Hari, Jambi, mengadakan unjuk karya praktik baik pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah.

"Mari kita menjaga dan mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran yang dia lihat pada acara pameran ini. Pembelajaran ini untuk membuat siswa menjadi inovatif, kreatif, produktif dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman," ujar Sekretaris Daerah Batang Hari, Bakhtiar, di Kabupaten Batang Hari, Jambi, Kamis.

Dalam pameran praktik baik program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation tersebut, sebanyak 26 sekolah dan madrasah memamerkan berbagai kreativitas guru dan siswa di sekolah sebagai hasil dari pembelajaran sehari-hari.

Sekolah menunjukkan kreativitas hasil pelatihan pembelajaran aktif, manajemen berbasis sekolah, budaya baca dan peran serta masyarakat yang diselenggarakan untuk sekolah mitra program sejak September 2018.
Baca juga: Ujian berbasis komputer baru bisa dilaksanakan di 24 sekolah di NTT

“Dengan meningkatnya pihak-pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan di Tanah Air, ke depan saya yakin sumber daya manusia di Batang Hari dan Indonesia semakin baik dan maju,” kata dia.

Sementara Direktur Program PINTAR, Stuart Weston, menyatakan pameran tersebut bisa dilihat oleh sekolah dan madrasah nonmitra, sehingga bisa menjadi inspirasi praktik baik bagi sekolah-sekolah lain.

“Kita bisa melihat siswa yang sangat percaya diri menampilkan hasil belajar di kelas. Hal ini yang kita harapkan terjadi dalam semua pembelajaran di kelas. Kami percaya dengan pendidikan yang berkualitas akan mempercepat kesetaraan peluang,” kata Stuart.

Selain pameran yang menampilkan hasil karya siswa dan guru, beberapa siswa juga menunjukkan hasil dari pembelajaran aktif memakai unsur Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKiR) di masing-masing stand pameran.

Kepala Dinas Pendidikan Batang Hari, Jamilah menyampaikan komitmennya untuk menyebarkan pelatihan Program PINTAR di sekolah-sekolah yang belum mendapatkan pelatihan.

"Kami telah menyiapkan anggaran Rp1 miliar di tahun 2020 untuk melatih para guru, kepala sekolah, dan pengawas dengan memanfaatkan fasilitator dan modul pelatihan Program PINTAR. Kita akan memastikan para siswa di Batang Hari mendapatkan pembelajaran yang berkualitas," kata Jamilah.

Pada tahun 2019, sudah lebih dari 90 sekolah dan madrasah di Batang Hari mendiseminasikan pelatihan Program PINTAR dengan dana BOS atau dana mandiri guru.
Baca juga: Mendikbud nyatakan USBN kembalikan hak guru sebagai perencana pendidikan
Baca juga: Ujian berbasis komputer baru bisa dilaksanakan di 24 sekolah di NTT