Gus Dur: Penggantian Muhaimin Sudah Final
27 Maret 2008 15:53 WIB
Semarang (ANTARA News) - Ketua Dewan Syura Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menegaskan bahwa penggantian Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Muhaimin Iskandar, sudah final.
Hal itu, katanya di Semarang, Kamis, lantaran keputusan diambil berdasarkan voting dalam rapat gabungan Dewan Syura dan Dewan Tanfidz di Jakarta Rabu (26/3) malam.
"Itu rapat DPP. Gabungan Dewan Tanfidz dan Dewan Syura dengan pemungutan suara. Saya tidak ikut-ikut," kata Presiden RI periode 1999-2001 itu kepada pers, sebelum menghadiri deklarasi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Agus Soeyitno-A. Kholiq Arif di Gedung Rimba Graha Semarang.
Namun, Gus Dur enggan membeberkan alasan penggantian Cak Imin, panggilan akrab bagi Muhaimin Iskandar.
Menurut Gus Dur, semuanya merupakan masalah internal PKB. "Tidak etis. Masak rapat saya omongkan begitu saja. Kayak 'gak' ada rapat," katanya.
Saat pemungutan suara, katanya, Muhaimin juga ikut. Bahkan, Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR tersebut duduk bersebelahan dengan Gus Dur.
Oleh karena sudah menjadi keputusan bersama, Gus Dur menegaskan, akan mengikuti keputusan rapat. "Itu kan keputusan rapat. Ya sudah saya ikut. Saya hanya lapor apa yang saya ketahui," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Gus Dur menyatakan, belum mengetahui pengganti Muhaimin karena baru akan dibahas dalam rapat gabungan DPP PKB dua minggu lagi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, Zannuba Arifah Chafshoh (Yenny Wahid), di tempat sama menjelaskan bahwa kinerja DPP PKB pasca-penggantian Muhaimin tetap berjalan seperti biasa. Posisi Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR juga masih dijabat yang bersangkutan.
"Sementara tugas ketua umum dijalankan Ali Masykur Musa," kata Yenny, yang putri Gus Dur. Ali Masykur Musa adalah salah seorang Ketua DPP PKB.
Sementara itu, mantan Ketua DPP PKB, Mohammad Mahfud MD, yang telah mengundurkan diri dari PKB karena terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi (MK), mengatakan bahwa sebanyak 20 orang dari 30 orang yang ikut rapat pleno saat voting menghendaki Muhaimin mundur.
Pelengseran Muhaimin ini semakin menambah panjang konflik internal yang melanda PKB. Sebelumnya, PKB juga dilanda perpecahan antara kubu Muhaimin yang didukung Gus Dur dengan Alwi Shihab, Choirul Anam, dan kawan-kawan. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008
Tags: