Malang (ANTARA) - Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang mulai melakukan pendataan ulang terhadap arsip-arsip sejarah demi mewujudkan kota itu sebagai Kota Heritage.

"Sebentar lagi kami akan menetapkan Kayutangan sebagai ibu kota heritage Kota Malang. Kayutangan merupakan nama daerah yang tidak dimiliki oleh daerah lain, karena itu kami akan menjadikan Kayu Tangan sebagai ibu kota heritage dalam rangka menjaga arsip sejarah kota ini," kata Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Kamis.

Menurut Sutiaji betapa pentingnya arsip bagi sejarah bangsa ini, khususnya untuk sejarah Kota Malang. Usaha menjaga arsip-arsip sejarah yang ada untuk menjadikan Kota Malang sebagai Kota Heritage yang muaranya menjadi wisata budaya dan sejarah.

Arsip budaya, kata Sutiaji, juga dapat mengubah pola pikir kaum milenial yang mulai meninggalkan budaya dan sejarah bangsa untuk kembali ke budaya Indonesia.

Sementara itu, Plt Dinas Perpustakaan Kota dan Arsip Daerah Kota Malang Abdul Malik memberikan gambaran tentang pentingnya arsip dalam suatu penelitian sejarah karena arsip dan juga sejarah memiliki relevansi yang sangat kuat.

Dalam era digital seperti saat ini, lanjut Malik, diperlukan metode pengelolaan arsip yang profesional agar mempermudah sejarawan untuk merekonstruksi suatu peristiwa, khususnya sejarah Kota Malang.

Pengelolaan arsip yang profesional dapat mempermudah sejarawan dalam merekonstruksi peristiwa sejarah. Bukti bukti peninggalan masa lalu atau peristiwa sejarah, khususnya sejarah Kota Malang sebagai sumber sejarah akan mempermudah penyusunan historigrafi yang mendekati objektif.

"Di sinilah peran arsip cukup signifikan dalam membantu penulisan sejarah khususnya sejarah Kota Malang," ucapnya.

Malik menuturkan Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang sebagai lembaga kearsipan merupakan pusat arsip sejarah tentang Kota Malang, mendata ulang arsip-arsip sejarah dan mengakui sisi arsip atau menduplikasinya jika memungkinkan demi keselamatan arsip dan informasi sejarah di dalamnya.

"Harapan kami dengan adanya pendataan ulang arsip-arsip sejarah ini, nantinya bisa memudahkan para sejarawan yang akan yang menyusun kembali sejarah Kota Malang, khususnya yang berkaitan dengan menjadikan kota ini sebagai kota heritage yang diwakili kawasan Kayutangan," paparnya.

Baca juga: Kota Malang segera miliki destinasi wisata heritage
Baca juga: Menanti kehadiran "Malioboro" di Kota Malang
Baca juga: Rekonstruksi Taman Chairil Anwar Malang ditargetkan rampung Juli 2019