Seorang calhaj Jambi tertunda berangkat karena dimensia ringan
25 Juli 2019 13:21 WIB
Seorang calon haji dari Jambi yang tergolong risiko tinggi menggunakan kursi roda. Satu lainnya tertunda berangkat karena alami kepikunan saat hendak naik pesawat di Bandara Sultan Taha Syaifuddin Jambi. (ANTARA/Muhammad Hanapi)
Jambi (ANTARA) - Seorang jamaah calon haji (calhaj) Provinsi Jambi, asal Kota Jambi yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 21 tertunda berangkat ke tanah suci Makkah.
"Yang tertunda berangkat itu atas nama Ishak bin H Yahya usia 77 tahun dengan nomor porsi 500049746," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas III Jambi Ali Isha Wardhana di Jambi, Kamis.
Dia tertunda berangkat karena mengalami dimensia ringan, atau pikun. Saat diperiksa di asrama haji, Ishak bersama 449 calhaj lainnya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja sehingga dinyatakan dapat melanjutkan perjalanan.
Namun, setibanya di Bandara Sultan Taha, Ishak mengalami dimensia ringan, sehingga ia menganggap dirinya bukanlah seorang calhaj dan bersikeras tidak ingin naik pesawat. Terpaksa keberangkatan calhaj itu ditunda sementara.
"Setelah kembali kita lakukan pemeriksaan, kondisi calhaj itu saat ini dalam keadaan baik, dan setelah melakukan komunikasi calhaj itu sudah mau berangkat, dan direncanakan akan berangkat bersama calhaj Kloter 22 yang akan berangkat esok hari, Jum'at (26/7) pagi," kata Ali Isha Wardhana.
Calhaj yang tertunda berangkat tersebut diusahakan akan di dampingi oleh anaknya dari Jambi menuju Batam, selanjutnya dari Batam akan di dampingi oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) hingga ke Arab Saudi.
Selain itu, pada Kloter 21 calhaj daerah itu terdapat enam orang calhaj yang harus menggunakan kursi roda karena faktor usia yang sudah memasuki usia risiko tinggi. Namun secara kesehatan, enam orang calhaj tersebut dalam keadaan baik.
Jamaah yang tergabung dalam Kloter 21 berjumlah 450 orang yang berasal dari Kota Jambi. Dari 450 orang calhaj itu, terdapat 191 orang calhaj laki-laki dan 259 orang calhaj perempuan. Jumlah calhaj yang tergolong risiko tinggi sebanyak 181 orang atau sebesar 40,2 persen.
Berdasarkan hasil pemeriksaan akhir yang dilakukan oleh KKP, terdapat tiga jenis penyakit yang diderita sejumlah calhaj, diantaranya penyakit essential (primery) hipertension sebanyak 28 orang, disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias sebanyak 16 orang, dan penyakit hypertensive heart disease delapan orang.*
Baca juga: Tergabung kloter 21-28, calhaj Jambi berangkat dari Embarkasi Batam
Baca juga: Jambi berikan 6.000 bungkus abon untuk jamaahnya
"Yang tertunda berangkat itu atas nama Ishak bin H Yahya usia 77 tahun dengan nomor porsi 500049746," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas III Jambi Ali Isha Wardhana di Jambi, Kamis.
Dia tertunda berangkat karena mengalami dimensia ringan, atau pikun. Saat diperiksa di asrama haji, Ishak bersama 449 calhaj lainnya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja sehingga dinyatakan dapat melanjutkan perjalanan.
Namun, setibanya di Bandara Sultan Taha, Ishak mengalami dimensia ringan, sehingga ia menganggap dirinya bukanlah seorang calhaj dan bersikeras tidak ingin naik pesawat. Terpaksa keberangkatan calhaj itu ditunda sementara.
"Setelah kembali kita lakukan pemeriksaan, kondisi calhaj itu saat ini dalam keadaan baik, dan setelah melakukan komunikasi calhaj itu sudah mau berangkat, dan direncanakan akan berangkat bersama calhaj Kloter 22 yang akan berangkat esok hari, Jum'at (26/7) pagi," kata Ali Isha Wardhana.
Calhaj yang tertunda berangkat tersebut diusahakan akan di dampingi oleh anaknya dari Jambi menuju Batam, selanjutnya dari Batam akan di dampingi oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) hingga ke Arab Saudi.
Selain itu, pada Kloter 21 calhaj daerah itu terdapat enam orang calhaj yang harus menggunakan kursi roda karena faktor usia yang sudah memasuki usia risiko tinggi. Namun secara kesehatan, enam orang calhaj tersebut dalam keadaan baik.
Jamaah yang tergabung dalam Kloter 21 berjumlah 450 orang yang berasal dari Kota Jambi. Dari 450 orang calhaj itu, terdapat 191 orang calhaj laki-laki dan 259 orang calhaj perempuan. Jumlah calhaj yang tergolong risiko tinggi sebanyak 181 orang atau sebesar 40,2 persen.
Berdasarkan hasil pemeriksaan akhir yang dilakukan oleh KKP, terdapat tiga jenis penyakit yang diderita sejumlah calhaj, diantaranya penyakit essential (primery) hipertension sebanyak 28 orang, disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias sebanyak 16 orang, dan penyakit hypertensive heart disease delapan orang.*
Baca juga: Tergabung kloter 21-28, calhaj Jambi berangkat dari Embarkasi Batam
Baca juga: Jambi berikan 6.000 bungkus abon untuk jamaahnya
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: