Kemristekdikti: Publikasi internasional Indonesia terbanyak di ASEAN
24 Juli 2019 23:27 WIB
Ilustrasi - Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati dalam acara Sinta Talk di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/2/2019). (Kemristekdikti)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengungkapkan saat ini Indonesia memiliki publikasi ilmiah internasional terbanyak di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
"Dua hari lalu Indonesia telah menjadi juara ASEAN (negara-negara di Asia Tenggara) dalam publikasi internasional, ke depan kita bisa pertahankan dan tingkatkan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Muhammad Dimyati dalam Industrial Technology Development Expo 2019 di Jakarta Barat, Rabu.
Dia menuturkan empat tahun terakhir tren publikasi internasional naik cukup signifikan.
Dimyati menuturkan ada 100 ribu lebih potensi peneliti Indonesia yang bisa melakukan publikasi baik dalam bentuk publikasi nasional maupun internasional.
Dia mengatakan ke depan kualitas dari publikasi ilmiah juga akan semakin ditingkatkan di samping kuantitas.
Saat ini publikasi ilmiah Indonesia sebanyak 32.975 jurnal, mengalahkan Malaysia di peringkat kedua dengan jumlah 32.972 jurnal.
Dia berharap akan semakin banyak peneliti yang memublikasikan karya ilmiahnya atau hasil penelitian dalam jurnal sehingga semakin menambah jumlah jurnal ilmiah Indonesia di kancah global, bahkan jika bisa menembus jumlah signifikan di kawasan Asia Pasifik ke depan.
Baca juga: Publikasi ilmiah internasional Indonesia meningkat
Baca juga: Melesat 1.567 persen, publikasi ilmiah Indonesia di atas rata-rata dunia
Baca juga: Muhammad Nasir targetkan 2019 Indonesia pimpin publikasi ilmiah
"Dua hari lalu Indonesia telah menjadi juara ASEAN (negara-negara di Asia Tenggara) dalam publikasi internasional, ke depan kita bisa pertahankan dan tingkatkan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Muhammad Dimyati dalam Industrial Technology Development Expo 2019 di Jakarta Barat, Rabu.
Dia menuturkan empat tahun terakhir tren publikasi internasional naik cukup signifikan.
Dimyati menuturkan ada 100 ribu lebih potensi peneliti Indonesia yang bisa melakukan publikasi baik dalam bentuk publikasi nasional maupun internasional.
Dia mengatakan ke depan kualitas dari publikasi ilmiah juga akan semakin ditingkatkan di samping kuantitas.
Saat ini publikasi ilmiah Indonesia sebanyak 32.975 jurnal, mengalahkan Malaysia di peringkat kedua dengan jumlah 32.972 jurnal.
Dia berharap akan semakin banyak peneliti yang memublikasikan karya ilmiahnya atau hasil penelitian dalam jurnal sehingga semakin menambah jumlah jurnal ilmiah Indonesia di kancah global, bahkan jika bisa menembus jumlah signifikan di kawasan Asia Pasifik ke depan.
Baca juga: Publikasi ilmiah internasional Indonesia meningkat
Baca juga: Melesat 1.567 persen, publikasi ilmiah Indonesia di atas rata-rata dunia
Baca juga: Muhammad Nasir targetkan 2019 Indonesia pimpin publikasi ilmiah
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: