Dispora Kaltim lepas dua Paskibraka Ke Pusdiklat Nasional
24 Juli 2019 22:53 WIB
Komisioner KPK Basaria Panjaitan memberikan pembekalan kepada Paskibraka 2018 yang saat ini menjalani pendidikan dan pelatihan di PP PON Cibubur, Jakarta. (Antara/Kemenpora)
Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur melepas secara resmi dua pelajar Kaltim, Yudho Krisnahadi asal Balikpapan dan Arina Qanita asal Paser untuk mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Paskibraka tingkat Nasional.
Pusdiklat paskibraka Nasional berlangsung pada 25 Juli - 23 Agustus 2019 di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Cibubur, Jakarta Timur.
Kadispora M Syirajudin berpesan kepada dua peserta Kaltim tersebut untuk memperhatikan setiap materi pelatihan yang telah ditetapkan serta mengikuti seluruh arahan instruktur maupun pelatih selama di Pusdiklat.
"Di Pusdiklat nanti kalian akan bertemu dengan teman-teman dari seluruh Tanah Air, semuanya memiliki latar belakang yang berbeda budaya, kebiasaan termasuk dalam berbicara. Tetapi hal itu jangan menjadi kendala, kalian harus mampu bersosialisasi serta menyesuaikan diri dengan baik," kata Syirajudin ketika melepas dua peserta Paskibraka Nasional asal Kaltim, di Kantor Dispora Kaltim, Rabu.
Syirajudin mengingatkan jangan sungkan untuk memperkenalkan diri lebih dahulu, selalu berbuat yang terbaik dan menunjukkan keramahan Kaltim selama berada di karantina.
Selain itu, peserta diminta menjaga kesehatan, perilaku dan sopan santun terhadap sesama. Perkenalkan atau promosikan budaya serta pariwisata daerah, sehingga semakin banyak yang mengetahui tentang Kaltim tentu kian tinggi ketertarikan mereka datang ke Benua Etam.
"Harapan kami, kalian berdua dapat tampil pada 17 Agustus 2019 di Istana Negara dengan berada di Pasukan 8 dan bertugas di pagi hari sehingga memberi kebanggaan tersendiri untuk Kaltim," jelasnya.
Yudho dan Ariana ditetapkan sebagai yang terbaik dan mewakili Kaltim untuk Paskibraka Nasional setelah melewati proses seleksi meliputi parade, samapta, baris-berbaris, psikotest, wawancara, kesenian daerah, pengetahuan umum dan kemampuan berbahasa Inggris.
Berdasarkan penilaian tim penguji yang berasal dari Korem 091/ Aji Suryanata, Polres Kota Samarinda, Dinas Pariwisata Pemprov Kaltim, Balai Bahasa Umum, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Provinsi Kaltim, RSUD AW Syahranie dan untuk psikologi dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kaltim, maka Yudho dan Qanita mencapai nilai tertinggi dibanding 38 peserta lainnya.
Nantinya, kedua perwakilan Kaltim menjadi Calon Paskibraka (capas) di Istana Negara bergabung dengan 68 pelajar lainnya dari 34 provinsi.
Yudho Krisnahadi akrab dipanggil Yudho, lahir di Kota Balikpapan 1 Mei 2003 dari pasangan Agus Purwanto dan Henny Handrrayati. Sehari-harinya Yudho tercatat sebagai pelajar kelas 10 IPA 3 SMA Negeri 4 Balikpapan dan pernah meraih medali Emas pada Pekan Olahraga Provinsi Kaltim tahun 2018 dari Nomor Estafet 4 x10 M Gaya Ganti Cabor Renang.
Sementara Arina Qanita, lahir di Tanah Grogot, 21 agustus 2003 silam, merupakan putri ke 4 dari Muhammad Iddil Ummas dan Nurhayati Saade, dan tercatat sebagai pelajar kelas X SMA Negeri 1 Tanah Grogot Kabupaten Paser yang aktif di Organisasi Paskibraka Sekolah (Organipsa).
Baca juga: 71 napi-petugas lapas se-DKI dikukuhkan jadi paskibra
Baca juga: Ryamizard Ryacudu minta anggota Paskibraka jadi generasi unggul
Pusdiklat paskibraka Nasional berlangsung pada 25 Juli - 23 Agustus 2019 di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Cibubur, Jakarta Timur.
Kadispora M Syirajudin berpesan kepada dua peserta Kaltim tersebut untuk memperhatikan setiap materi pelatihan yang telah ditetapkan serta mengikuti seluruh arahan instruktur maupun pelatih selama di Pusdiklat.
"Di Pusdiklat nanti kalian akan bertemu dengan teman-teman dari seluruh Tanah Air, semuanya memiliki latar belakang yang berbeda budaya, kebiasaan termasuk dalam berbicara. Tetapi hal itu jangan menjadi kendala, kalian harus mampu bersosialisasi serta menyesuaikan diri dengan baik," kata Syirajudin ketika melepas dua peserta Paskibraka Nasional asal Kaltim, di Kantor Dispora Kaltim, Rabu.
Syirajudin mengingatkan jangan sungkan untuk memperkenalkan diri lebih dahulu, selalu berbuat yang terbaik dan menunjukkan keramahan Kaltim selama berada di karantina.
Selain itu, peserta diminta menjaga kesehatan, perilaku dan sopan santun terhadap sesama. Perkenalkan atau promosikan budaya serta pariwisata daerah, sehingga semakin banyak yang mengetahui tentang Kaltim tentu kian tinggi ketertarikan mereka datang ke Benua Etam.
"Harapan kami, kalian berdua dapat tampil pada 17 Agustus 2019 di Istana Negara dengan berada di Pasukan 8 dan bertugas di pagi hari sehingga memberi kebanggaan tersendiri untuk Kaltim," jelasnya.
Yudho dan Ariana ditetapkan sebagai yang terbaik dan mewakili Kaltim untuk Paskibraka Nasional setelah melewati proses seleksi meliputi parade, samapta, baris-berbaris, psikotest, wawancara, kesenian daerah, pengetahuan umum dan kemampuan berbahasa Inggris.
Berdasarkan penilaian tim penguji yang berasal dari Korem 091/ Aji Suryanata, Polres Kota Samarinda, Dinas Pariwisata Pemprov Kaltim, Balai Bahasa Umum, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Provinsi Kaltim, RSUD AW Syahranie dan untuk psikologi dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kaltim, maka Yudho dan Qanita mencapai nilai tertinggi dibanding 38 peserta lainnya.
Nantinya, kedua perwakilan Kaltim menjadi Calon Paskibraka (capas) di Istana Negara bergabung dengan 68 pelajar lainnya dari 34 provinsi.
Yudho Krisnahadi akrab dipanggil Yudho, lahir di Kota Balikpapan 1 Mei 2003 dari pasangan Agus Purwanto dan Henny Handrrayati. Sehari-harinya Yudho tercatat sebagai pelajar kelas 10 IPA 3 SMA Negeri 4 Balikpapan dan pernah meraih medali Emas pada Pekan Olahraga Provinsi Kaltim tahun 2018 dari Nomor Estafet 4 x10 M Gaya Ganti Cabor Renang.
Sementara Arina Qanita, lahir di Tanah Grogot, 21 agustus 2003 silam, merupakan putri ke 4 dari Muhammad Iddil Ummas dan Nurhayati Saade, dan tercatat sebagai pelajar kelas X SMA Negeri 1 Tanah Grogot Kabupaten Paser yang aktif di Organisasi Paskibraka Sekolah (Organipsa).
Baca juga: 71 napi-petugas lapas se-DKI dikukuhkan jadi paskibra
Baca juga: Ryamizard Ryacudu minta anggota Paskibraka jadi generasi unggul
Pewarta: Arumanto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: