Jakarta (ANTARA) - PT Len Industri (Persero) atau LEN mendukung percepatan penggunaan energi surya secara nasional.

"Sudah saatnya seluruh stakeholder EBT (Energi Baru Terbarukan) duduk bersama merumuskan, menetapkan dan memantau seluruh kebijakan, regulasi, infrastuktur dan program yang dapat mempercepat penggunaan energi surya," ujar Direktur Utama LEN Zakky Gamal Yasin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Zakky menjelaskan, dukungan terhadap penggunaan energi surya itu dalam rangka untuk mencapai target energi bauran 2025 yang tertera dalam Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014.

Baca juga: PT LEN gandeng Singapura bangun perusahaan di Batam

Komitmen ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Rapat Bersama Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, dimana salah satu keputusannya membentuk Pokja Bidang EBT yang bertugas untuk menyusun Roadmap Pengembangan EBT di lingkungan BUMN.

LEN sendiri mendukung komitmen bersama ini dengan menyediakan LenSOLAR. Produk baru tersebut merupakan Sistem Rooftop PV (Photovoltaics) yang dipasang di atap untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah maupun perkantoran. LenSOLAR sudah teruji dan hingga kini sudah dipasang di beberapa gedung BUMN.

Posisi geografis Indonesia yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan radiasi energi matahari rata-rata 4,5 kWh/m2 per hari, sehingga energi matahari menjadi pilihan yang baik sebagai sumber energi alternatif.

Baca juga: PT LEN kembangkan simulator Boeing dan Airbus

Selain itu, Indonesia juga memiliki komitmen untuk menurunkan emisi dari 26 persen menjadi 41 persen pada tahun 2020 atau sebesar 0,767 Giga Ton CO2 dapat tercapai.

Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014 menyatakan bahwa target bauran EBT sebesar 23 persen (49,2 Giga Watt) pada tahun 2025 dan energi surya memberikan kontribusi sebesar 6,5 Giga Watt. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi percepatan pembangunan PLTS, diantaranya dengan pelaksanaan kegiatan hari ini.