Banda Aceh (ANTARA) - Global Wakaf-Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menyelesaikan pembuatan sumur wakaf dari Yayasan Pratita Hasanah Darussalam guna mempermudah warga setempat dalam mengambil wudhu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari di Gampong (Desa) Buket Pala, Idi Rayeuk, Aceh Timur.

"Kami sangat bersyukur dengan adanya sumur wakaf ini. Kita sudah lama sangat membutuhkannya. Masyarakat pun akan lebih mudah mengakses air bersih, terutama air untuk keperluan wudhu ketika akan salat berjamaah di meunasah (mushola)," ujar Keuchik (Kepala Desa) Gampong Buket Pala, Muhammad Abrar di Aceh Timur, Rabu.

Ia menuturkan, tidak jarang jamaah yang ingin salat harus mengelus dada ketika ingin mengambil wudhu di meunasah tersebut, tapi tidak menemukan air.

Tetapi sekarang, lanjut dia, air dengan mudah tersedia di bak yang baru dibangun berada di samping meunasah dengan kondisi selalu penuh berisi air bersih dan suci di gampong memiliki penduduk hampir 600 jiwa.

Menurutnya, selama ini cuma sekitar 50 persen sumur warga yang memiliki air, dan sebagian besar terpaksa menumpang di sumur tetangga secara bergiliran dengan warga lainnya. Sehingga di waktu pagi hampir setiap hari, terutama kaum emak-emak bergegas menumpang di sumur tetangga agar tidak menunggu antrean panjang.

"Ketika musim kemarau tiba, akses air bersih semakin sulit. Sudah 10 tahun ini sebagian masyarakat di sini membeli air bersih untuk dikonsumsi, mencuci pakaian, mandi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Nasib malang dialami warga ekonomi lemah untuk membeli air," paparnya.

Ke depan, pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian warga di gampong ini, ucap Abrar.

Nurmala, warga desa setempat menuturkan, dengan adanya sumur wakaf ini, mereka bisa mencuci pakaian, mandi, dan juga membawa pulang air untuk keperluan rumah tangga.

"Dulu kami sering menggunakan air yang kuning bahkan kecoklatan. Sekarang kami sangat gembira bisa memeroleh air bersih dengan mudah. Terima kasih ACT dan Yayasan Pratita Hasanah Darussalam telah mewakafkan sumur untuk kami," pungkasnya.

Staf Program ACT Cabang Aceh Laila Khalidah menuturkan, sebelumnya sumur sudah digali pada tiga titik yang berbeda dengan memiliki kedalaman 120 meter.

Ia mengaku, tapi air yang ke luar tidak bisa digunakan maksimal, sebab sangat sedikit. Akhirnya dilakukan pada penggalian di titik keempat memiliki kedalaman 150 meter, dan sumber air dapat ditemukan.

"Penggalian sumur yang keempat ini, airnya sudah dapat digunakan dengan maksimal. Airnya jernih bersih," terangnya.

Ia memaparkan, sumur wakaf yang dibangun tersebut dilengkapi dengan bangunan mandi, cuci, dan kakus permanen seluas 4x6 meter, tangki air, dan tempat wudu.

"Mudah-mudahan, sumur wakaf ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari," terang dia.