Sulsel raih penghargaan UPTD PPA Provinsi terbaik oleh KPPPA
24 Juli 2019 10:11 WIB
Pemberian penghargaan KLA 2019 oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Yembise sebagai rangkaian peringatan HAN di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan Selasa (23/07/2019) malam. ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah
Makassar (ANTARA) - Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) provinsi Sulawesi Selatan berhasil meraih penghargaan dengan predikat terbaik pada penganugerahan Kota Layak Anak (KLA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPPA).
"Alhamdulillah kerja keras selama ini menangani kasus-kasus rujukan dan lintas kabupaten/kota provinsi ini mendapat apresiasi," kata Kepala UPT P2TP2A Sulawesi Selatan, Meisy Papayungan melalui pesan whatsapp di Makassar, Rabu.
Menjadi kebanggaan bagi Sulawesi Selatan karena mampu melampaui nilai Provinsi Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung hingga DKI Jakarta dengan total nilai 90,3 berdasarkan keputusan Sekretaris KPPPA nomor 221 tahun 2019 mengenai penerima penghargaan kelembagaan UPT PPA se-Indonesia.
Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak merupakan salah satu layanan publik yang diselenggarakan melalui UPT P2TP2A (Unit Pelaksana Teknis Unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Sulsel.
P2TP2A ini kata Meysia tengah dalam proses revisi menjadi UPTD PPA. "Nomenklatur kita di Sulsel masih UPT P2TP2A dan sedang proses revisi diseragamkan menjadi UPTD PPA," ungkap Meisy.
Menurutnya, pemerintah provinsi punya komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan publik yang baik melalui optimalisasi organisasi layanan perlindungan perempuan dan anak.
Sementara itu, Sekretaris Menteri PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu menyampaikan penghargaan yang diberikan merupakan bentuk perhatian negara kepada seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota yang telah menjamin tumbuh kembang anak-anak generasi bangsa.
"Penghargaan ini bukan berdasar pada jumlah kasus dalam sebuah wilayah karena pasti yang besar penduduknya akan punya kasus lebih tinggi dari yang lain. Namun penilaiannya seperti apa sebuah wilayah menangani kasus," ungkapnya.
Sesuai pasal 59 terkait UU Perlindungan Anak, pelayanan terpadu yang mendapat penghargaan tersebut ialah unit yang telah merespon dengan baik segala kasus kekerasan anak.
"Kita harapkan UPTD semakin berkembang sehingga ada unit khusus yang menangani berbagai kasus anak, seperti pernikahan dini, kekerasan pada anak, termasuk eksploitasi ekonomi pada anak," paparnya.
Selain penghargaan kelembagaan tersebut, Sulsel juga berhasil meraih penghargaan sebagai Penggerak Provinsi Layak Anak serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) provinsi terbaik.
Sementara untuk Sekolah Ramah Anak jenjang SMA/SMK/MA di Sulsel yakni SMAN 21 Makassar, SMKN 1 Sidrap, SMKN 2 Barru.
Bukan itu saja, Sulawesi Selatan berhasil meningkatkan prestasinya melalui penghargaan KLA pada tingkat kabupaten/kota. Jika tahun 2018 hanya mampu memperoleh penghargaan KLA di 12 kabupaten/kota, tahun ini jumlah tersebut bertambah menjadi 14 dengan peringkat meningkat di beberapa wilayah.
Berdasarkan urutan penghargaan Kemenetrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang tiap tahun diberikan pada event KLA (dari rendah ke tinggi) dimulai dari pratama, madya, nindya, utama dan KLA.
Seperti Kabupaten Makassar naik kelas meraih predikat Nindya yang sebelumnya mendapat predikat madya. Sedangkan Kabupaten Bantaeng, Bone, Parepare dan Luwu Utara juga berhasil mengantongi predikat Madya naik tingkat dari pratama.
Kabupaten lainnya di Sulsel yang turut memperoleh penghargaan KLA dengan predikat pratama yakni Kabupaten Gowa, Maros, Takalar, Sinjai, Sidrap, Palopo, Soppeng, Luwu Timur dan Bulukumba.
"Alhamdulillah kerja keras selama ini menangani kasus-kasus rujukan dan lintas kabupaten/kota provinsi ini mendapat apresiasi," kata Kepala UPT P2TP2A Sulawesi Selatan, Meisy Papayungan melalui pesan whatsapp di Makassar, Rabu.
Menjadi kebanggaan bagi Sulawesi Selatan karena mampu melampaui nilai Provinsi Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung hingga DKI Jakarta dengan total nilai 90,3 berdasarkan keputusan Sekretaris KPPPA nomor 221 tahun 2019 mengenai penerima penghargaan kelembagaan UPT PPA se-Indonesia.
Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak merupakan salah satu layanan publik yang diselenggarakan melalui UPT P2TP2A (Unit Pelaksana Teknis Unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Sulsel.
P2TP2A ini kata Meysia tengah dalam proses revisi menjadi UPTD PPA. "Nomenklatur kita di Sulsel masih UPT P2TP2A dan sedang proses revisi diseragamkan menjadi UPTD PPA," ungkap Meisy.
Menurutnya, pemerintah provinsi punya komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan publik yang baik melalui optimalisasi organisasi layanan perlindungan perempuan dan anak.
Sementara itu, Sekretaris Menteri PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu menyampaikan penghargaan yang diberikan merupakan bentuk perhatian negara kepada seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota yang telah menjamin tumbuh kembang anak-anak generasi bangsa.
"Penghargaan ini bukan berdasar pada jumlah kasus dalam sebuah wilayah karena pasti yang besar penduduknya akan punya kasus lebih tinggi dari yang lain. Namun penilaiannya seperti apa sebuah wilayah menangani kasus," ungkapnya.
Sesuai pasal 59 terkait UU Perlindungan Anak, pelayanan terpadu yang mendapat penghargaan tersebut ialah unit yang telah merespon dengan baik segala kasus kekerasan anak.
"Kita harapkan UPTD semakin berkembang sehingga ada unit khusus yang menangani berbagai kasus anak, seperti pernikahan dini, kekerasan pada anak, termasuk eksploitasi ekonomi pada anak," paparnya.
Selain penghargaan kelembagaan tersebut, Sulsel juga berhasil meraih penghargaan sebagai Penggerak Provinsi Layak Anak serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) provinsi terbaik.
Sementara untuk Sekolah Ramah Anak jenjang SMA/SMK/MA di Sulsel yakni SMAN 21 Makassar, SMKN 1 Sidrap, SMKN 2 Barru.
Bukan itu saja, Sulawesi Selatan berhasil meningkatkan prestasinya melalui penghargaan KLA pada tingkat kabupaten/kota. Jika tahun 2018 hanya mampu memperoleh penghargaan KLA di 12 kabupaten/kota, tahun ini jumlah tersebut bertambah menjadi 14 dengan peringkat meningkat di beberapa wilayah.
Berdasarkan urutan penghargaan Kemenetrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang tiap tahun diberikan pada event KLA (dari rendah ke tinggi) dimulai dari pratama, madya, nindya, utama dan KLA.
Seperti Kabupaten Makassar naik kelas meraih predikat Nindya yang sebelumnya mendapat predikat madya. Sedangkan Kabupaten Bantaeng, Bone, Parepare dan Luwu Utara juga berhasil mengantongi predikat Madya naik tingkat dari pratama.
Kabupaten lainnya di Sulsel yang turut memperoleh penghargaan KLA dengan predikat pratama yakni Kabupaten Gowa, Maros, Takalar, Sinjai, Sidrap, Palopo, Soppeng, Luwu Timur dan Bulukumba.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: