Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Direktur Keuangan Indonesia (PDKI) atau Chief Financial Officer (CFO) Club Indonesia tidak akan sekadar jadi organisasi profesi, tetapi akan turut berperan dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya dalam melahirkan CFO muda yang bisa bersaing dengan eksekutif asing (ekspatriat).

Ketua CFO Club Indonesia Dasrul Chaniago dan Sekjen Evi Afiiatin yang juga Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan selaku Sekretaris Jenderal CFO Club Indonesia kepada media, usai peluncuran organisasi itu di Jakarta, Selasa, mengatakan saat ini semakin banyak eksekutif keuangan ekspatriat yang bekerja di Indonesia.

Baca juga: Para kepala keuangan G7 cegah rencana koin digital Facebook

"Jangan sampai mereka mendominasi posisi direksi di perusahaan-perusahaan di Indonesia dan SDM kita hanya melihat saja," ujar Evi.

Melalui program mencari bakat, seperti CFO Goes to Campus, ekspatriat berbagi, dan program sertifikasi CFO sesuai standar global diharapkan akan lahir eksekutif keuangan muda yang berkualitas, inovatif, mampu bersaing di kancah global, dan siap menjawab tantangan era Industri 4.0.

Baca juga: DNKI tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap akses keuangan formal

CFO Club Indonesia resmi diluncurkan pada Selasa (23/7) di sebuah hotel di Jakarta. Prosesi peresmian ditandai dengan pemukulan kendang oleh Menteri BAPPENAS Bambang PS. Brodjonegoro, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Dasrul dan Evi.

Dasrul menyatakan perkumpulan ini terbentuk sejak tiga tahun lalu, namun pada 8 Maret 2019, Forum CFO Club Indonesia resmi berbadan hukum melalui Akta Pendirian No.11 tertanggal 28 Februari 2019, yang dibuat oleh Jessy Darmawan S.H M.K.N, dan mendapatkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0002586.AH.01.07.Tahun 2019 dengan nama Perkumpulan Direktur Keuangan Indonesia (PDKI).

Kini Forum CFO Club Indonesia beranggotakan kurang lebih 300 direktur keuangan dari berbagai instansi, baik perusahaan swasta nasional maupun multinasional/asing maupun BUMN.

“Untuk satu tahun pertama kita menargetkan kepesertaan 1.000 direktur keuangan dari seluruh Indonesia," kata Dasrul.

Selain sebagai ajang komunikasi, berbagi ilmu dan keahlian diantara sesama CFO atau Direktur Keuangan, pembentukan CFO Club Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan peran dalam kemajuan bangsa dan negara di era Industri 4.0 dan Indonesia menuju tahun 2045.

Hal tersebut selaras dengan "keynotes speech" yang disampaikan Airlangga dan Bambang PS. Brodjonegoro sebagai Dewan Kehormatan CFO Club Indonesia.
Sekjen Perkumpulan Direktur Keuangan Indonesia (PDKI) Evi Afiatin (kiri) dan Ketua PDKI Dasrul Chaniago memberi keterangan usai peresmian organisasi itu di Jakarta, Selasa (23/7/2019). (Foto: ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS)


Evi menyatakan direktur keuangan sebagai praktisi keuangan tertinggi di suatu perusahaan yang juga bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis, harus dapat menjadi mitra Pemerintah dalam perumusan kebijakan seperti kebijakan perpajakan, likuiditas, dan ekspor impor dengan memberikan masukan kondisi terkini secara riil di lapangan sehingga kebijakan pemerintah dapat lebih implementatif sesuai kebutuhan industri.


Selain Evi, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dan Anggota Dewas Puspita Wulandari juga didapuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas dan anggota Dewan Pengawas CFO Club Indonesia.

Jajaran pengurus CFO Club diisi beberapa profesional andal dan ekspratriat antara lain Ari Ashkara (Garuda Indonesia), Hariyadi Sukamdani (Apindo dan Sahid Group), Helmy Yahya (TVRI), Setio Anggoro Dewo (Trakindo Group), Nick Holder (Prudential), dan Sourabh Mishra (Indorama).


Pada akhir tahun 2018, BPJS Ketenagakerjaan menjadi tuan rumah CFO Gathering yang dihadiri kurang lebih 150 direktur keuangan. Selain membahas berbagai hal tentang dunia keuangan, di acara tersebut juga dilakukan sosialisasi terkait pentingnya program jaminan sosial ketenagakerjaan disertai dengan uraian manfaatnya.*