Doha (ANTARA) - Warga negara Qatar yang ditangkap karena diduga bekerja dengan kelompok Al-Houthidi Yaman, dukungan Iran, akhirnya dibebaskan setelah lebih dari setahun ditahan di Arab Saudi, menurut Komisi HAM Nasional Qatar (NHRC).
Pada April 2018 Mohsen Al-Karbi ditangkap oleh koalisi pimpinan Saudi yang berperang melawan al-Houthi di Yaman. Kelompok tersebut menggulingkan pemerintah yang diakui internasional dari ibu kota Sanaa.
Sumber keamanan Yaman pada saat itu mengungkapkan bahwa pasukan Yaman sendiri yang menangkap warga Qatar itu di perbatasan dengan Oman. Ia diduga menjadi agen intelijen kelompok Al-Houthi.
NHRC menyebutkan bahwa Karbi berada di Yaman untuk mengunjungi kerabat. Namun, tanpa tuduhan ia ditahan di Arab Saudi dan dilarang menghubungi keluarga atau pun pengacaranya.
"Komisi HAM Nasional menyeru otoritas Saudi untuk memberikan kompensasi kepada warga Qatar Mohsen Al-Karbi atas kerugian yang timbulkan selama masa penghilangan paksa," bunyi pernyataan NHRC pada Senin.
Pihaknya juga meminta pembebasan warga Qatar lainnya, Abdulaziz Saeed Abdulla, mahasiswa yang katanya ditahan di Arab Saudi sejak Juli 2018 tanpa persidangan.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan juga Mesir melakukan aksi boikot diplomatik dan ekonomi terhadap Qatar sejak Juni 2017. Mereka menuding Qatar mendukung terorisme, tuduhan yang dibantah oleh Doha.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bahrain berlakukan visa masuk bagi warga Qatar
Baca juga: Riyadh tangkap 46 orang dengan tuduhan sebar hasutan di medsos
Baca juga: Arab Saudi tetap izinkan warga Qatar berhaji
Arab Saudi bebaskan WN Qatar yang diduga jadi mata-mata Al-Houthi
23 Juli 2019 19:49 WIB
Bendera Qatar. (Flickr/Juanedc)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: