Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Gusti Randa, enggan komentari vonis majelis hakim terhadap terdakwa kasus penghilangan dan perusakan barang bukti terkait kasus dugaan pengaturan skor sepak bola, Joko Driyono (Jokdri).
“Saya kira sangat elok kalau kita tidak mengomentari putusan itu, karena putusan itu tadi kita juga mendengar belum mempunyai kekuatan hukum kan, jadi saya tidak mau mengomentari putusan itu,” kata dia, usai menghadiri sidang putusan Jokdri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa.
Sementara, majelis hakim memvonis Jokdri terbukti bersalah dan menjatuhkan hukuman penjara satu tahun enam bulan. Vonis hakim itu lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) kepada Jokdri sebelumnya yakni dua tahun enam bulan penjara.
Juga baca: Istri dan anak Jokdri menangis dengar hakim vonis 18 bulan penjara
Juga baca: PN Jaksel vonis Jokdri 18 bulan penjara
Juga baca: Hari ini, Joko Driyono jalani sidang vonis di PN Jakarta Selatan
Hakim ketua, Kartim Haeruddin, mengatakan, vonis lebih rendah karena beberapa pertimbangan, yaitu terdakwa yang juga mantan plt ketua umum PSSI itu bersikap sopan dan mengakui kesalahannya selama persidangan, terdakwa dianggap telah berjasa pada dunia sepakbola, serta, perbuatan yang dilakukan terdakwa tidak terkait dengan tindakan pengaturan skor pada pertandingan.
Kartim mengatakan, keputusan itu masih belum inkrah, dia memberi waktu tujuh hari kepada JPU dan terdakwa untuk mempertimbangkan keputusan tersebut.
Gusti Randa enggan komentari vonis penjara Jokdri
23 Juli 2019 19:15 WIB
Plt Ketua Umum PSSI, Gusti Randa, memberikan keterangan kepada pers seusai sidang Joko Driyono, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/7). (ANTARA/Pamela Sakina)
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: