Ternate (ANTARA) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) Maluku Utara, memeriahkan hari Anak Nasional dengan memberantas stunting melalui pemberian gizi cukup pada masa usia emas anak agar tumbuh sehat terutama di kawasan pengungsian.
"Masalah stunting bukan hanya persoalan satu sektor, tetapi berbagai sektor dalam mengantisipasi kekurangan gizi seperti masalah ekonomi, pendapatan masyarakat, pengetahuan masyarakat dan berbagai masalah lain yang timbul seperti masalah sosial akibat gempa bumi di Halmahera Selatan ini," kata Komandan satgas Gulbencal Halmahera Selatan, Kolonel Inf Endro Satoto dihubungi dari Ternate, Selasa.
Selain itu, status gizi ibu hamil, status gizi remaja putri yang kurang baik berdampak terhadap terjadinya stunting.
Karena itu, untuk mengantisipasi stanting di kawasan pengungsian korban gempa yang dihuni ribuan anak itu, Tim dari Kemenkes, Dinkes Maluku Utara dan Dinkes Halmahera Selatan sudah asessmen atau penilaian untuk antisipasi hal tersebut.
Baca juga: Penanganan kekerdilan perlu keterlibatan pusat dan daerah
Sehingga, hari ini Tim Kemenkes menerjunkan 6 personelnya akan turun ke beberapa desa terdampak gempa Halmahera Selatan untuk dilakukan penilaian.
Posko bencana alam dan tim kesehatan mendatangi tempat pengungsian dan memeriksa ibu dan bayi,serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan serta gizi bagi ibu dan anak walau pun di pengungsian tetap laga kebersihan serta memberikan vitamin serta makanan bayi bantuan dan BNPB maupun masyarakat.
Bahkan, tim Satgas Gulbencal Halmahera Selatan, telah mendistribusikan berbagai kebutuhan bayi dan anak dengan menyediakan popok,vitamin termasuk ada susu dan selimut juga dikirim ke seluruh desa terdampak dan akan diberikan kepada anak-anak yang berada di pengungsian.
Baca juga: Peneliti Unbraw: Edukasi pintu masuk efektif cegah stunting
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menyatakan, BNPB telah mengumpulkan para pengusaha roti di Ternate, agar dapat menyediakan roti, biskuit dan susu khusus bagi anak-anak agar menambah pertumbuhan dan gizi para korban gempa dan kebutuhan makanan serta kesehatan.
Sementara itu, Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Maluku Utara, Siti Salmiyah ketika dihubungi sebelumnya menyatakan, pihaknya intensif dalam menangani stunting, karena akan pengaruhi kondisi tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.
Apalagi, katanya penyebab stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak tersebut berusia dua tahun.
Baca juga: Kekerdilan ditentukan dalam 4 bulan pertama masa kehamilan
Hari anak Satgas Gulbencal antisipasi stunting
23 Juli 2019 12:17 WIB
Hari Anak Nasional tahun 2019, ribuan anak korban gempa bumi Halmahera Selatan masih berada di areal pengungsian (Abdul Fatah)
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: