Rocket Rockers setuju ibu kota negara pindah ke Kalimantan
23 Juli 2019 11:28 WIB
Ki-ka: Bisma, Aska dan Ozom dari Band Rocket Rockers jelang penampilan Magnumotion 2019 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/7/2019) (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
Jakarta (ANTARA) - Band pop punk Rocket Rockers setuju bila status ibu kota Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke tempat lain di wilayah Kalimantan.
Banyak kegiatan yang berpusat di Jakarta membuat orang tumpah ruah di ibu kota. Menurut Aska, vokalis dan gitaris Rocket Rockers, padatnya kota Jakarta juga berkontribusi terhadap kondisi lingkungan yang memburuk.
"Saya sangat setuju, sudah paling realistis (dipindahkan)," kata Aska ditemui sebelum manggung di Magnumotion Medan pada ANTARA pekan lalu.
Dia membayangkan suasana ibu kota di Kalimantan kelak serupa dengan apa yang sudah terapkan di negeri Jiran Malaysia. Negara tetangga itu menetapkan Putrajaya sebagai pusat administrasi negara, pengganti Kuala Lumpur.
"Di sana kan terpusat di Putrajaya dan justru malah bisa jadi tempat wisata juga," sambung Aska.
Bisma, pemain bass Rocket Rockers, berpendapat perpindahan lokasi takkan menyulitkan pekerjaan pemerintah, terlebih dengan kemajuan teknologi yang membuat komunikasi jarak jauh tetap lancar.
"Di puncak teknologi yang sekarang bisa memudahkan, misalnya dengan video call. Koordinasi apa pun bisa dilakukan kok," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah menyebut Kalimantan hampir pasti akan jadi tempat baru jika pemindahan ibu kota negara betul-betul direalisasikan.
Pemindahan ibu kota itu akan memberikan dampak signifikan bagi Kalimantan. Pulau itu jadi pilihan karena punya lahan luas, relatif aman dari bencana dan berada di tengah wilayah Indonesia.
Baca juga: Rafael Tan dukung wacana pemerintah pindahkan ibukota
Baca juga: Kemal Mochtar: Ibu kota sudah waktunya pindah
Banyak kegiatan yang berpusat di Jakarta membuat orang tumpah ruah di ibu kota. Menurut Aska, vokalis dan gitaris Rocket Rockers, padatnya kota Jakarta juga berkontribusi terhadap kondisi lingkungan yang memburuk.
"Saya sangat setuju, sudah paling realistis (dipindahkan)," kata Aska ditemui sebelum manggung di Magnumotion Medan pada ANTARA pekan lalu.
Dia membayangkan suasana ibu kota di Kalimantan kelak serupa dengan apa yang sudah terapkan di negeri Jiran Malaysia. Negara tetangga itu menetapkan Putrajaya sebagai pusat administrasi negara, pengganti Kuala Lumpur.
"Di sana kan terpusat di Putrajaya dan justru malah bisa jadi tempat wisata juga," sambung Aska.
Bisma, pemain bass Rocket Rockers, berpendapat perpindahan lokasi takkan menyulitkan pekerjaan pemerintah, terlebih dengan kemajuan teknologi yang membuat komunikasi jarak jauh tetap lancar.
"Di puncak teknologi yang sekarang bisa memudahkan, misalnya dengan video call. Koordinasi apa pun bisa dilakukan kok," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah menyebut Kalimantan hampir pasti akan jadi tempat baru jika pemindahan ibu kota negara betul-betul direalisasikan.
Pemindahan ibu kota itu akan memberikan dampak signifikan bagi Kalimantan. Pulau itu jadi pilihan karena punya lahan luas, relatif aman dari bencana dan berada di tengah wilayah Indonesia.
Baca juga: Rafael Tan dukung wacana pemerintah pindahkan ibukota
Baca juga: Kemal Mochtar: Ibu kota sudah waktunya pindah
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: