PLN Disjaya jamin penerangan selama balapan mobil listrik Formula E
22 Juli 2019 23:42 WIB
General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad saat press briefing di Jakarta, Senin. (Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menjamin penerangan dan pasokan listrik selama penyelenggaraan turnamen balap mobil listrik Formula E di Jakarta pada 2020.
General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan persiapan untuk menyokong pasukan listrik tidak hanya dilakukan untuk mendukung kesuksesan gelaran balap saja, tetapi juga untuk mendukung hunian para wisatawan.
"Saya kira tidak ada masalah. Sewaktu Asian Games, berapa ratus ribu orang datang ke Jakarta. Okupansi hotel tinggi, jalanan terang benderang, ternyata kita masih punya cadangan (listrik)," kata Ikhsan saat press briefing di Jakarta, Senin.
Saat ini Jakarta memiliki cadangan listrik sekitar 5.000 mega watt (MW) dari sistem kelistrikan Jawa dan Bali. Selama ajang Formula E berlangsung, PLN memperkirakan kenaikan konsumsi listrik mencapai 10 sampai 50 MW.
Cadangan listrik di Jakarta juga akan bertambah ketika hari libur. Dengan masifnya kegiatan bisnis di Jakarta, PLN mencatat satu hari libur tanpa adanya kegiatan bisnis dan perkantoran, dapat menurunkan pembangkit hingga 100 gigawatt per jam (GWh).
Oleh karena itu, PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik, apalagi jika ajang Formula E diselenggarakan pada hari libur dan akhir pekan.
PLN juga mengantisipasi charger station untuk mobil listrik dengan perkiraan setiap mobil membutuhkan daya 10 kilowatt (KW).
"Ada penambahan lampu dibuat terang seperti sirkuit Formula 1, maka ketika malam harus perkuat feeder ke arah sirkuit. Kalau siang kita persiapkan untuk pasokan charging station," tuturnya.
Ada pun Formula E merupakan ajang balapan mobil listrik (E-Prix) pertama di dunia. Turnamen ini ditujukan untuk memperkenalkan mobil listrik dan mengurangi emisi karbon melalui balapan serupa Formula 1 yang dilakukan di jalur jalanan dalam kota.
Mobil Formula E menggunakan listrik sebagai bahan bakar untuk balapan. Seri ini digagas pada tahun 2002, lalu kejuaraan perdana digelar Beijing pada 13 September 2014.
General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan persiapan untuk menyokong pasukan listrik tidak hanya dilakukan untuk mendukung kesuksesan gelaran balap saja, tetapi juga untuk mendukung hunian para wisatawan.
"Saya kira tidak ada masalah. Sewaktu Asian Games, berapa ratus ribu orang datang ke Jakarta. Okupansi hotel tinggi, jalanan terang benderang, ternyata kita masih punya cadangan (listrik)," kata Ikhsan saat press briefing di Jakarta, Senin.
Saat ini Jakarta memiliki cadangan listrik sekitar 5.000 mega watt (MW) dari sistem kelistrikan Jawa dan Bali. Selama ajang Formula E berlangsung, PLN memperkirakan kenaikan konsumsi listrik mencapai 10 sampai 50 MW.
Cadangan listrik di Jakarta juga akan bertambah ketika hari libur. Dengan masifnya kegiatan bisnis di Jakarta, PLN mencatat satu hari libur tanpa adanya kegiatan bisnis dan perkantoran, dapat menurunkan pembangkit hingga 100 gigawatt per jam (GWh).
Oleh karena itu, PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik, apalagi jika ajang Formula E diselenggarakan pada hari libur dan akhir pekan.
PLN juga mengantisipasi charger station untuk mobil listrik dengan perkiraan setiap mobil membutuhkan daya 10 kilowatt (KW).
"Ada penambahan lampu dibuat terang seperti sirkuit Formula 1, maka ketika malam harus perkuat feeder ke arah sirkuit. Kalau siang kita persiapkan untuk pasokan charging station," tuturnya.
Ada pun Formula E merupakan ajang balapan mobil listrik (E-Prix) pertama di dunia. Turnamen ini ditujukan untuk memperkenalkan mobil listrik dan mengurangi emisi karbon melalui balapan serupa Formula 1 yang dilakukan di jalur jalanan dalam kota.
Mobil Formula E menggunakan listrik sebagai bahan bakar untuk balapan. Seri ini digagas pada tahun 2002, lalu kejuaraan perdana digelar Beijing pada 13 September 2014.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: