Anies pastikan persoalan plastik masuk "roadmap" pengelolaan sampah
22 Juli 2019 23:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pertanyaan sejumlah pewarta usai pembacaan laporan Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI dapam rangka pembahasan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD DKI Tahun 2018, di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7/2019). (ANTARA News/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa persoalan sampah plastik sudah masuk dalam "roadmap" pengelolaan sampah di ibu kota yang sedianya ditargetkan selesai pada Agustus tahun ini.
"Roadmap itu sudah hampir selesai, kalau bicara target mudah-mudahan awal Agustus semua sudah tuntas," ujar Anies Baswedan di Jakarta, Senin.
Namun, ia menjelaskan, dalam roadmap itu tidak hanya berisi tentang pengelolaan sampah plastik saja, tetapi keseluruhan pengelolaan sampah di ibu kota.
"Saat ini, roadmap pengelolaan sampah di Jakarta sudah pada fase final, kita menempatkan persoalan sampah plastik sebagai bagian dari roadmap lengkap. Jadi bukan soal plastiknya saja tapi keseluruhan pengelolaan sampah," paparnya.
Maka itu ia meminta agar semua pihak bersabar mengingat "roadmap" mengenai pengelolaan sampah tidak hanya dikhususkan untuk plastik saja, tetapi juga berkaitan dengan pengelolaan sampah secara keseluruhan.
Baca juga: Pergub DKI dinilai bisa kurangi plastik secara signifikan
Baca juga: Merespons sampah DKI yang menjadi musuh dunia
Baca juga: Pahit-manis aktivis peduli sampah di Jakarta
Saat ini Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, sudah mencapai 39 juta ton atau sekitar 80 persen dari kapasitas maksimalnya 49 juta ton.
Sementara itu, rata-rata volume sampah dari DKI Jakarta yang terkirim ke TPST Bantar Gebang pada 2018 sebesar 7.452,60 ton per hari.
Bila dibiarkan, diperkirakan pada 2021 TPST Bantar Gebang tidak lagi mampu menampung sampah dari Provinsi DKI Jakarta.
"Roadmap itu sudah hampir selesai, kalau bicara target mudah-mudahan awal Agustus semua sudah tuntas," ujar Anies Baswedan di Jakarta, Senin.
Namun, ia menjelaskan, dalam roadmap itu tidak hanya berisi tentang pengelolaan sampah plastik saja, tetapi keseluruhan pengelolaan sampah di ibu kota.
"Saat ini, roadmap pengelolaan sampah di Jakarta sudah pada fase final, kita menempatkan persoalan sampah plastik sebagai bagian dari roadmap lengkap. Jadi bukan soal plastiknya saja tapi keseluruhan pengelolaan sampah," paparnya.
Maka itu ia meminta agar semua pihak bersabar mengingat "roadmap" mengenai pengelolaan sampah tidak hanya dikhususkan untuk plastik saja, tetapi juga berkaitan dengan pengelolaan sampah secara keseluruhan.
Baca juga: Pergub DKI dinilai bisa kurangi plastik secara signifikan
Baca juga: Merespons sampah DKI yang menjadi musuh dunia
Baca juga: Pahit-manis aktivis peduli sampah di Jakarta
Saat ini Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, sudah mencapai 39 juta ton atau sekitar 80 persen dari kapasitas maksimalnya 49 juta ton.
Sementara itu, rata-rata volume sampah dari DKI Jakarta yang terkirim ke TPST Bantar Gebang pada 2018 sebesar 7.452,60 ton per hari.
Bila dibiarkan, diperkirakan pada 2021 TPST Bantar Gebang tidak lagi mampu menampung sampah dari Provinsi DKI Jakarta.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: