Tangerang (ANTARA) - PT Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan bahwa tren kendaraan hybrid terus berkembang dan mengalami perubahan, tidak hanya diminati oleh kalangan dewasa saja.

"Kendaraan hybrid kalau dulu itu lebih cocoknya orang dewasa, punya uang, konsen dengan lingkungan. Namun, sekarang anak muda juga banyak yang minat, karena adanya teknologi hybrid yang kekinian," ungkap Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto kepada media, di ICE BSD, beberapa waktu lalu.

Hal itu didukung penjualan kendaraan C-HR hybrid kian meningkat di kalangan generasi muda.

​​​​​"Penjualan kendaraan C-HR hybrid itu lebih besar dari Camry hybrid, sekarang rata-rata 70 unit C-HR hybrid per bulannya.
​​​​​C-HR yang biasa sejak adanya hybrid, konsumen sebagian besar lari ke hybrid," kata Soerjopranoto.

Baca juga: Toyota Yaris hingga Prius Hybrid bisa dijajal di GIIAS 2019

Toyota menyadari bahwa kendaraan hybrid tergolong mahal untuk kalangan muda, untuk itu mereka menyediakan C-HR dengan harga Rp500 jutaan.

"Saat ini kan teman-teman tahu, harga hybrid ga murah, harga kendaraan itu sekitaran Rp 800 juta. Kita kenalin C-HR hybrid dengan spesial harga yang memiliki selisih Rp30 juta," jelasnya.

Saat ini, PT TAM juga menunggu keputusan pemerintah akan kebijakan mengenai pengimplementasian kendaraan hybrid di pasar Indonesia ke depannya.

"Saat ini langkah yang kami lakukan adalah menungu kebijakan pemerintah, bagaimana keinginan pemerintah ke depannya dan bagaimana mengenai implementasi hybrid itu sendiri," tutupnya.

Pada ajang GIIAS 2019, PT TAM juga membawa kendaraan Gazoo Racing (GR) Prius PHEV yang bertujuan untuk menarik hati dari kaum muda Indonesia.

Baca juga: Toyota Fotuner TRD Sportivo baru tampangnya kian agresif

Baca juga: Toyota bakal luncurkan satu lagi mobil hibrid tahun ini setelah C-HR

Baca juga: Toyota Digifest ajak anak muda menggali peluang dunia digital