Ratusan pelayat ikuti prosesi pemakaman GBPH Cakraningrat
22 Juli 2019 17:23 WIB
Prosesi pemakaman jenazah Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Cakraningrat, adik tiri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Pemakaman Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta, Senin. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Ratusan pelayat mengikuti prosesi pemakaman jenazah Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Cakraningrat, adik tiri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Pemakaman Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta, Senin.
Selain warga dan para abdi dalem, tampak mengikuti prosesi pemakaman, putri Sri Sultan HB X GKR Condrokirono, dua adik tiri Sultan HB X GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudaningrat, serta mantan Kapolda DIY Irjen Pol (purn) Haka Astana.
Pusara Cakraningrat terletak di sebelah makam GBPH Joyokusumo yang wafat pada 2013. Joyokusumo merupakan putera Sri Sultan HB IX yang juga adik kandung dari Sri Sultan HB X.
GBPH Prabukusumo mengatakan selama hidupnya almarhum yang pernah menjabat sebagai bendahara Keraton Yogyakarta merupakan sosok pendiam. "Dia itu pendiam," kata Prabu.
Menurut dia, Cakraningrat menjabat sebagai bendahara Keraton sejak pertama muncul dana istimewa untuk Yogyakarta dan memilih melepaskan jabatannya setelah muncul permasalahan dalam rumah tangga Keraton.
"Karena ada masalah di Keraton kemudian kami-kami kan mengundurkan diri dari Keraton," kata dia.
Selain itu, Prabukusumo mengatakan Cakraningrat selama hidupnya juga sempat aktif di komunitas pecinta batik Sekar Jagad.
Prabu menuturkan bahwa Cakraningrat yang merupakan adiknya tersebut sempat dirawat di Singapura karena sakit kompilikasi. Karena tak kunjung sembuh, almarhum kemudian kembali di rawat di Jakarta hingga tutup usia. "Sakit selama setahun," kata dia.
Sebelumnya, Gusti Bendara Pangeran Hario Cakraningrat diketahui meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat pada Minggu (21/7) pukul 20.30 WIB.
Cakraningrat nerupakan putra kedua dari istri keempat Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Kanjeng Raden Ayu (KRA) Ciptamurti yang total memiliki enam putra/putri.
Selain warga dan para abdi dalem, tampak mengikuti prosesi pemakaman, putri Sri Sultan HB X GKR Condrokirono, dua adik tiri Sultan HB X GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudaningrat, serta mantan Kapolda DIY Irjen Pol (purn) Haka Astana.
Pusara Cakraningrat terletak di sebelah makam GBPH Joyokusumo yang wafat pada 2013. Joyokusumo merupakan putera Sri Sultan HB IX yang juga adik kandung dari Sri Sultan HB X.
GBPH Prabukusumo mengatakan selama hidupnya almarhum yang pernah menjabat sebagai bendahara Keraton Yogyakarta merupakan sosok pendiam. "Dia itu pendiam," kata Prabu.
Menurut dia, Cakraningrat menjabat sebagai bendahara Keraton sejak pertama muncul dana istimewa untuk Yogyakarta dan memilih melepaskan jabatannya setelah muncul permasalahan dalam rumah tangga Keraton.
"Karena ada masalah di Keraton kemudian kami-kami kan mengundurkan diri dari Keraton," kata dia.
Selain itu, Prabukusumo mengatakan Cakraningrat selama hidupnya juga sempat aktif di komunitas pecinta batik Sekar Jagad.
Prabu menuturkan bahwa Cakraningrat yang merupakan adiknya tersebut sempat dirawat di Singapura karena sakit kompilikasi. Karena tak kunjung sembuh, almarhum kemudian kembali di rawat di Jakarta hingga tutup usia. "Sakit selama setahun," kata dia.
Sebelumnya, Gusti Bendara Pangeran Hario Cakraningrat diketahui meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat pada Minggu (21/7) pukul 20.30 WIB.
Cakraningrat nerupakan putra kedua dari istri keempat Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Kanjeng Raden Ayu (KRA) Ciptamurti yang total memiliki enam putra/putri.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: