Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pagi, ditutup turun 0,20 persen tak mengikuti kenaikan bursa regional. IHSG sesi pagi ditutup turun 4,699 poin untuk berada di posisi 2.366,449, sedangkan indeks LQ45 juga menguat tipis 0,335 poin (0,07 persen) ke level 502,045. Analisa Riset dari PT Danarekasa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan penurunan indeks BEI lebih disebabkan oleh turunnya beberapa saham sektor komoditas akibat turun harganya. Menurut Danareksa, dampak pada harga komoditas cenderung negatif dengan harga minyak dan emas yang melemah menjadi sentimen negatif pasar saham. Beberapa saham berbasis komoditas yang menekan indeks di antaranya saham Aneka Tambang turun Rp50 menjadi Rp3.425, Bakrie Plantations terkoreksi Rp10 ke level Rp1.720, Gas Negara turun Rp50 menjadi Rp13.450, Tambang Timah menurun Rp200 ke harga Rp27.600 dan Indo Tambangraya turun Rp1.100 menjadi Rp19.200. Penurunan indeks ini tidak searah dengan bursa regional yang sebagian besar mengalami penguatan setelah "The Fed" memangkas suku bunga utama tiga perempat poin pada Selasa malam, menjadi 2,25 persen, sebagai bagian dari upaya untuk memerangi krisis kredit yang menjamur. Kenaikan indeks Dow Jones di bursa Wall Street AS sebesar 420,50 poin (3,51 persen) menjadi 12.392,70 dan beberapa bursa Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 naik 222,97 poin (1,86 persen) ke 12.190,59 serta bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng menguat 584,59 poin (2,73 persen) menjadi 21.969,19. Namun kenaikan bursa regional tersebut tidak berimbas ke BEI, dimana pergerakan sahamnya masih didominasi yang turun sebanyak 90 dibanding yang naik 74, sedangkan 47 stagnan dan 246 efek belum aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 1,293 miliar saham dengan nilai Rp2,526 triliun dari 38.075 kali transaksi. (*)