Warga Kalteng perlu waspada jual beli lahan jelang pemindahan ibu kota
22 Juli 2019 13:08 WIB
Plt Asisten I Setda Kalteng Nurul Edy membuka kegiatan sosialisasi dan evaluasi bela negara di Palangka Raya, Senin, (22/7/2019). (FOTO ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)
Palangka Raya (ANTARA) - Jelang pengambilan keputusan akhir oleh pemerintah pusat terkait pemindahan ibu kota negara ke lokasi yang baru, warga Provinsi Kalimantan Tengah perlu mewaspadai jual beli lahan dan kehidupan sosial budaya.
"Ada dua hal utama yang harus masyarakat waspadai, yakni tentang jual beli lahan dan sosial budaya," kata Pelaksana Tugas Asisten I Setda Kalteng Nurul Edy saat mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pada kegiatan sosialisasi dan evaluasi bela negara di Palangka Raya, Senin (22/7).
Untuk jual beli lahan, masyarakat diminta tidak menjual tanah secara sembarangan. Pemprov menyarankan sekaligus meminta agar tanah yang dimiliki terus dijaga dan dikelola, karena ke depan diyakini akan memiliki banyak manfaat.
Kemudian terkait sosial budaya, warga Kalteng diminta untuk membuka diri dan jangan terpengaruh isu-isu negatif yang beredar. Pihaknya memastikan, jika pemindahan ibu kota telah ditetapkan dan diputuskan ke Kalteng, maka akan membawa banyak dampak positif.
"Pembangunan ibu kota negara yang baru nantinya tentu tidak akan merusak lingkungan, semua dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku. Apalagi ibu kota masa depan adalah daerah yang smart, green, beautiful dan sustainable," jelasnya.
Baca juga: Sosiopolitik Kalteng dinilai siap jadi Ibu Kota Pemerintahan RI
Lebih lanjut ia menjelaskan, penerapan semua sikap itu, juga termasuk bagian dari bela negara. Bela negara merupakan tugas segenap warga negara Indonesia, sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan sehari-hari.
Perwujudan bela negara sangatlah luas, mulai dari hubungan yang baik antar sesama warga, hingga bersama-sama menangkal berbagai ancaman nyata di bidang ideologi, politik, sosial, budaya maupun musuh bersenjata.
Sementara itu guna mendukung kegiatan bela negara yang ada di Kalteng, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis, meliputi sosialisasi bela negara bagi generasi muda hingga melakukan pembentukan forum bela negara tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Kami juga melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Hari Bela Negara, serta memberikan materi nilai-nilai dasar bela negara bagi setiap calon pegawai negeri sipil (CPNS)," tuturnya.
Kasubdit Lingkim Dit Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Endang Purwaningsih menjelaskan, pelaksanaan kegiatan tersebut, bertujuan untuk membekali sikap, mental dan perilaku setiap warga negara khususnya yang ada di Kalteng.
"Sehingga karakter bangsa yang ada saat ini bisa terus diperkuat dan mereka diharapkan mampu menyebarluaskan maupun mengaktualisasikan bela negara yang sesungguhnya," ujarnya.
Baca juga: Pemindahan ibu kota ke Kalimantan diyakini tingkatkan arus perdagangan
Baca juga: Bappeda : Kalsel tawarkan konsep ibu kota negara terhebat di dunia
"Ada dua hal utama yang harus masyarakat waspadai, yakni tentang jual beli lahan dan sosial budaya," kata Pelaksana Tugas Asisten I Setda Kalteng Nurul Edy saat mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pada kegiatan sosialisasi dan evaluasi bela negara di Palangka Raya, Senin (22/7).
Untuk jual beli lahan, masyarakat diminta tidak menjual tanah secara sembarangan. Pemprov menyarankan sekaligus meminta agar tanah yang dimiliki terus dijaga dan dikelola, karena ke depan diyakini akan memiliki banyak manfaat.
Kemudian terkait sosial budaya, warga Kalteng diminta untuk membuka diri dan jangan terpengaruh isu-isu negatif yang beredar. Pihaknya memastikan, jika pemindahan ibu kota telah ditetapkan dan diputuskan ke Kalteng, maka akan membawa banyak dampak positif.
"Pembangunan ibu kota negara yang baru nantinya tentu tidak akan merusak lingkungan, semua dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku. Apalagi ibu kota masa depan adalah daerah yang smart, green, beautiful dan sustainable," jelasnya.
Baca juga: Sosiopolitik Kalteng dinilai siap jadi Ibu Kota Pemerintahan RI
Lebih lanjut ia menjelaskan, penerapan semua sikap itu, juga termasuk bagian dari bela negara. Bela negara merupakan tugas segenap warga negara Indonesia, sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan sehari-hari.
Perwujudan bela negara sangatlah luas, mulai dari hubungan yang baik antar sesama warga, hingga bersama-sama menangkal berbagai ancaman nyata di bidang ideologi, politik, sosial, budaya maupun musuh bersenjata.
Sementara itu guna mendukung kegiatan bela negara yang ada di Kalteng, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis, meliputi sosialisasi bela negara bagi generasi muda hingga melakukan pembentukan forum bela negara tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Kami juga melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Hari Bela Negara, serta memberikan materi nilai-nilai dasar bela negara bagi setiap calon pegawai negeri sipil (CPNS)," tuturnya.
Kasubdit Lingkim Dit Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Endang Purwaningsih menjelaskan, pelaksanaan kegiatan tersebut, bertujuan untuk membekali sikap, mental dan perilaku setiap warga negara khususnya yang ada di Kalteng.
"Sehingga karakter bangsa yang ada saat ini bisa terus diperkuat dan mereka diharapkan mampu menyebarluaskan maupun mengaktualisasikan bela negara yang sesungguhnya," ujarnya.
Baca juga: Pemindahan ibu kota ke Kalimantan diyakini tingkatkan arus perdagangan
Baca juga: Bappeda : Kalsel tawarkan konsep ibu kota negara terhebat di dunia
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: