Palembang (ANTARA) - Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami hujan lebat, Minggu (21/7) di saat musim kemarau ternyata disebabkan adanya masa udara Muson Australia yang melambat telah berbelok ke wilayah ini seiring berakhirnya Badai Tropis Panas di Laut Cina Selatan.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sultan Mahmud Badaruddin II Tri Agus Pramono di Palembang, Senin, mengatakan, selain itu adanya pusaran Eddy di Selat Karimata menyebabkan massa udara (konvergensi) ini banyak mengandung uap air karena melalui Samudera Hindia dan Laut Jawa.
“Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan yang berpotensi berlangsung hingga 1-3 hari di wilayah Sumsel,” kata dia.
Dari citra rdar cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II, hujan hampir menyelimuti seluruh wilayah Sumsel terutama di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin dalam dua hari terakhir.
Kondisi ini tentunya sangat membantu untuk memadamkan titik panas yang muncul di wilayah tersebut mengingat sejak sepekan terakhir terjadi kebakaran hutan dan lahan, seperti di Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Musi Banyuasin.
Namun patut diwaspadai, hujan yang terjadi ini dapat menyebabkan minimnya jarak pandang karena konsentrasi hujan yang telah bercampur dengan asap.
Apabila hujan baru saja usai akan menyebabkan adanya awan stratus di permukaan (kabut). Kemudian, apabila bercampur dengan asap akan menimbulkan kabut asap (smog).
Ia menambahkan, pada hari-hari berikutnya setelah hujan ini, apabila kondisi langit cerah pada malam harinya maka akan muncul kabut radiasi pada pagi harinya.
Fenomena ini sangat berdampak apabila terjadi pada dini hari menjelang pagi hari dan akan berangsur membaik menjelang siang hari.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati untuk menjaga jarak saat berkendaraan baik transportasi darat maupun sungai, dan menghindari jadwal penerbangan menuju Sumsel (landing) pada pagi hari,” kata dia.
Cuaca hari ini
Sementara itu, pada hari ini, BMKG merilis potensi hujan ringan terjadi di wilayah Banyuasin dan Musi Banyuasin, sedangkan pada siang hari berpotensi berawan dengan disertai lokal di wilayah Musi Rawas Utara, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Prabumulih, Banyuasin, Palembang, Pagaralam, Musi Rawas, Lahat, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Lubuk Linggau dan Ogan Komering Ulu.
Pada malam hari diperkirakan berawan dengan potensi hujan lokal di wilayah Empat Lawang dan OKU Selatan, sedangkan pada dini hari diperkirakan berawan dan udara kabur/berkabut.
Suhu udara di wilayah Sumsel dataran rendah sekitar Palembang, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir dan OKI berkisar 23 – 31 °C, kelembaban Udara 65 persen - 98 persen. Suhu udara wilayah Sumsel dataran tinggi sekitar Empat Lawang, Lubuk Linggau, Lahat, Pagar Alam dan OKU Selatan : 18 – 30 °C, Kelembaban udara 70 persen - 100 persen.
Angin : Timur - Selatan dengan kecepatan 03 – 25 km/jam. Tinggi gelombang laut : Selat Bangka bagian Utara dan Selat Bangka bagian Selatan 0.1 – 0.6 m, di Selat Gelasa 0.3 – 1.5 m, cuaca : Hujan Ringan; Angin : Timur - Selatan dengan kecepatan 4 - 20 knots.
Sedangkan peringatan dini yang diberikan yakni waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang dengan durasi singkat pada siang hingga malam hari wilayah Ogan Ilir, Banyuasin dan OKI.
Baca juga: Walhi Sumsel deteksi 280 titik api di lahan konsesi
Baca juga: Titik api di wilayah Sumsel berfluktuasi
Penyebab wilayah Sumatera Bagian Selatan hujan lebat saat kemarau
22 Juli 2019 10:33 WIB
Kondisi cuaca Indonesia berdasarkan pantauan Geostasioner Meteorologi Satelit (GMS). (dokumen BMKG)
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: