"Dua acara yang baru dihadirkan tahun ini adalah Java Coffe Festival dan Festival Artistik," kata pencetus Dieng Culture Festival Alif Fauzi saat dihubungi dari Semarang, Senin.
Ia menyebutkan rangkaian acara yang akan digelar pada DCF 2019 antara lain, Senandung Negeri Di Atas Awan, ritual adat pencukuran rambut gembel, pagelaran kesenian tradisional dataran tinggi Dieng, Jazz Atas Awan, aksi Dieng bersih, sarasehan budaya, dan "Sky Lantern Festival".
Pada DCF yang ke-10 ini, ritual potong rambut gimbal pada sembilan anak yang berasal dari Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Batang, dan DKI Jakarta.
Menurut dia, ritual potong rambut gimbal tersebut merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu wisatawan, meskipun tidak semua wisatawan bisa menjangkau titik lokasinya karena penyelenggara hanya menyediakan 3.000 tiket masuk.
"Untuk harga tiket perorangan pada DCF tahun ini dijual seharga Rp350 ribuan dan hanya bisa dibeli dengan cepat setelah jadwal dibuka," ujarnya.
Dengan harga tersebut, kata dia, pengunjung sudah mendapatkan kaos DFC, selendang batik, caping gunung, lampion, cenderamata, kartu pengenal, tiket masuk objek wisata Kawah Sikidang Telaga Warna dan Komplek Candi Arjuna, serta "goody bag" DCF 2019.
Terkait dengan persiapan penyelenggaraan DCF 2019, Alif mengungkapkan sudah mencapai 95 persen, meskipun masih ada sedikit kendala untuk pelaksanaan festival lampion.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penyelenggara DCF 2019 berkomunikasi dengan AirNav maupun Dinas Perhubungan, apalagi festival lampion sudah jadi salah satu ikon untuk DCF.
"Izin saja ke AirNav dan Dinas Perhubungan, saya kira itu tidak masalah," katanya.
"Khususnya soal sampah, disiapkan betul agar sebelum acara bersih setelah acara pun tetap bersih. Masyarakat sekitar dan pengunjung diingatkan terus, jika perlu bilang sampahnya suruh dikantongi," ujarnya.
Baca juga: Tiga konser musik bertaraf internasional bakal digelar di Jateng
Baca juga: Ribuan lampion diterbangkan pada Dieng Culture Festival