Ramallah, Palestina (ANTARA) - Sindikat Wartawan Palestina (PJS) telah kembali menyampaikan sikapnya yang menentang pertemuan antara wartawan Palestina dan pejabat dari pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perhimpunan tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan yang kembali menyampaikan posisi serupa sebelumnya bahwa PJS mengikuti secara seksama upaya Kedutaan Besar AS di Israel untuk mengundang wartawan ke pertemuan dengan para pejabat AS. Para pejabat itu meliputi Jarod Kushner --Penasehat Senior dan menantu Trump serta penulis apa yang dinamakan Kesepakatan Abad ini, yang ditentang dengan keras oleh rakyat Palestina karena bias ke arah Israel.

PJS mengatakan bangga dengan wartawan dan organisasi media yang sebelumnya telah menolak untuk menerima undangan Gedung Putih ke berbagai pertemuan, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Ditambahkannya, perhimpunan itu "yakin mengenai kegagalan seruan baru untuk bertemu Kushner atau atau promotor lain kesepakatan Trump".

Tujuan di balik undangan tersebut, katanya, ialah untuk menyebarkan racun dan desas-desus palsu serta menipu pendapat umum rakyat Palestina.

Baca juga: Tentara Israel lukai wartawan dalam serangan di dekat Bethlehem

PJS menyeru semua wartawan agar mematuhi sikap itu dan konsensus nasional mengenai masalah tersebut, yang menyerukan boikot terhadap setiap pertemuan dengan anggota pemerintah AS saat ini --yang telah mensahkan posisi Israel dari wilayah Palestina yang diduduki dan yang menolak untuk mengakui setiap hak nasional Palestina.

Sindikat itu mengatakan pemerintah Trump, yang telah menunjuk seorang pejabat dan membuka departemen untuk mengikuti pendapat umum dan media Palestina, telah mulai mengundang wartawan, dan dipusatkan pada wartawan muda, untuk berkunjung ke Amerika Serikat dan bertemu dengan pejabat AS pada November.

Dikatakannya, semua undangan ditolak, dan PJS memuji semua wartawan Palestina karena tidak terjerumus ke dalam perangkap AS.

Baca juga: Wartawan Gaza berjuang beberkan kebenaran kendati nyawa terancam
Baca juga: IFJ seru Israel homati hak wartawan di Gaza

Sumber: WAFA