Tinju
Dadashev dioperasi otak sesaat setelah kalah tinju
21 Juli 2019 04:50 WIB
Petinju Rusia Maxim Dadashev terduduk lemah di sudut ring tinju dan kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan otaknya beberapa saat setelah kalah bertinju (AFP)
Washington, Amerika Serikat (ANTARA) - Petinju Rusia Maxim Dadashev dilarikan ke rumah sakit di pinggiran kota Washington Sabtu waktu setempat setelah menjalani operasi darurat otak beberapa saat setelah tersungkur di ring tinju, lapor media massa Amerika Serikat seperti dikutip AFP.
Pertarungan Dadashev melawan petinju Puerto Rico Subriel Matias dihentikan oleh pelatih pendamping James "Buddy" McGirt pada akhir ronde ke-11, Jumat malam waktu AS
Dadashev tidak bisa berjalan ke ruang ganti setelah pertarungan itu dan segera dibawa ke rumah sakit.
Para dokter kemudian mengoperasinya untuk membebaskan tekanan akibat pembengkakan pada otaknya, lapor ESPN dan media massa lainnya.
"Saat ini dia dalam kondisi kritis, tetapi dokter berkata kepada saya bahwa dia stabil," kata pelatih Dadashev, Donatas Janusevicius, kepada ESPN.
"Kami tahu pendarahan telah berhenti. Pembengkakan di otak juga sudah berhenti. Jadi sudah banyak kabar positif, dan kami harap dan doakan yang terbaik."
Dadashev (28) memiliki catatan tak terkalahkan 13-0 saat menjalani tarung non gelar kelas 140 pound.
McGirt mengungkapkan bahwa dia tidak bisa meyakinkan sang petinju untuk berhenti bertarung, dan memilih melemparkan handuk ketika menyaksikan sang petinju semakin sering terkena pukulan dalam tarung itu.
"Sekali tinju bisa mengubah seluruh hidupnya dan saya tak mau itu terjadi," kata McGirt.
Baca juga: Tua tapi cepat Pacquiao vs muda tapi lamban Thurman
Pertarungan Dadashev melawan petinju Puerto Rico Subriel Matias dihentikan oleh pelatih pendamping James "Buddy" McGirt pada akhir ronde ke-11, Jumat malam waktu AS
Dadashev tidak bisa berjalan ke ruang ganti setelah pertarungan itu dan segera dibawa ke rumah sakit.
Para dokter kemudian mengoperasinya untuk membebaskan tekanan akibat pembengkakan pada otaknya, lapor ESPN dan media massa lainnya.
"Saat ini dia dalam kondisi kritis, tetapi dokter berkata kepada saya bahwa dia stabil," kata pelatih Dadashev, Donatas Janusevicius, kepada ESPN.
"Kami tahu pendarahan telah berhenti. Pembengkakan di otak juga sudah berhenti. Jadi sudah banyak kabar positif, dan kami harap dan doakan yang terbaik."
Dadashev (28) memiliki catatan tak terkalahkan 13-0 saat menjalani tarung non gelar kelas 140 pound.
McGirt mengungkapkan bahwa dia tidak bisa meyakinkan sang petinju untuk berhenti bertarung, dan memilih melemparkan handuk ketika menyaksikan sang petinju semakin sering terkena pukulan dalam tarung itu.
"Sekali tinju bisa mengubah seluruh hidupnya dan saya tak mau itu terjadi," kata McGirt.
Baca juga: Tua tapi cepat Pacquiao vs muda tapi lamban Thurman
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: