Situbondo (ANTARA) - Sembilan calon haji asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci Mekkah, karena visa tujuh orang di antaranya belum terbit dan dua orang lainnya pasangan suami istri karena sakit.

"Untuk calon haji pasangan suami istri yang tertunda keberangkatannya, yakni Hajariyanto dan Siti Maryatun, warga Desa/Kecamatan Suboh," kata Kasi Haji dan Umroh pada Kementerian Agama Kabupaten Situbondo Adi Ariyanto saat dihubungi di Situbondo, Sabtu (20/7) malam.

Ia menjelaskan, dua orang calon haji yang merupakan pasangan suami istri yang menunda keberangkatannya itu karena calon haji Hajariyanto mendadak sakit pada Jumat (19/7/19) siang, sehingga sang istri memutuskan juga menunda keberangkatannya.

Menurut Adi, dua calon haji pasangan suami istri bisa tetap diberangkatkan ke Tanah Suci pada kelompok terbang (kloter) terakhir gelombang dua jika kondisi kesehatannya pulih.

"Selama masih ada kloter berikutnya, meskipun bukan kloter Situbondo, keduanya bisa tetap diberangkatakan. Kami juga telah berkoordinasi dengan petugas Embarkasi Surabaya siang tadi," ucapnya.

Baca juga: 69 calon haji usia 95 tahun ke atas telah tiba di Tanah Suci

Sementara tujuh calon haji yang tertunda keberangkatannya karena visa belum terbit atau tidak keluar dari Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia, juga bisa diberangkatkan jika visa mereka telah terbit.

"Perkiraan kami untuk tujuh calon haji yang visanya belum terbit, bisa diberangkatkan pada Kloter 70 gelombang dua. Karena visa itu kewenangan Kedubes Arab Saudi, jadi kami menunggu saja," katanya.

Kementerian Agama Kabupaten Situbondo mencatat, pada tahun ini semestinya ada 656 calon haji yang diberangkatkan dengan Kelompok Terbang 42 dan 43.

"Namun karena tujuh calon haji visanya belum terbit dan dua calon haji lainnya tertunda karena sakit, sehingga yang diberangkatkan di Kloter 42 dan 43 menjadi 647 calon haji," ujarnya.

Baca juga: Seorang calon haji asal Indramayu meninggal dunia di pesawat
Baca juga: Jamaah calon haji gelombang ke-2 tiba di pondokan di Mekkah