Ratusan penari ramaikan Festival Yosakoi-Remo di Surabaya
20 Juli 2019 17:52 WIB
Ratusan penari anak-anak dan dewasa meramaikan kegiatan tahunan berupa Festival Yosakoi dan Gebyar Remo 2019 yang digealar di sepanjang Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2019) sore. (Abdul Hakim)
Surabaya (ANTARA) - Ratusan penari anak-anak dan dewasa meramaikan kegiatan tahunan Festival Yosakoi dan Gebyar Remo 2019 yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu sore.
"Nilai yang dapat diambil dari acara ini, mereka mengerti untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kerja sama. Mereka harus menari bersama-sama, kompak tidak sendiri-sendiri," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menyaksikan Festival Tari Remo-Yosakoi di Jalan Tunjungan Surabaya.
Risma mengatakan untuk festival kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya digelar di Balai Kota Surabaya, namun untuk tahun ini digelar di Jalan Tunjungan bersamaan dengan kegiatan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
"Ya ini agar masyarakat lebih tahu bahwa ada festival yang digelar tiap tahun," ujarnya.
Ribuan warga cukup antusias melihat penampilan para penari anak-anak dan dewasa di sepanjang Jalan Tunjungan. Sejumlah warga terlihat mengabadikan momen tersebut dengan mengambil gambar dengan ponselnya.
"Baru kali ini festival di gelar di Jalan Tunjungan. Saya dan teman-teman senang," kata Fitri, salah seorang warga Kedongdoro Surabaya. .
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan selain Festival Festival Yosakoi dan Gebyar Remo 2019, ada juga kegiatan dari Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2019 yang digelar pada 21-25 Juli 2019.
Menurut dia, sebanyak 248 peserta yang akan ikut berpartisipasi dan dari mancanegara sebanyak 94 peserta dari dalam negeri lintas provinsi. Adapun 13 negara tersebut di antaranya adalah Jepang, India, Polandia, Ceko,Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Russia, Mexico, Thailand, Italy, Busan dan Guangzhou. Sementara itu lima lintas provisnis di antaranya Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat dan Mengwi.
"Jadi totalnya 359 peserta yang berpartisipasi dari dalam maupun luar negeri. Kami mencoba membuat sesuatu baru lagi agar di tiap eventnya lebih menarik. Biasanya dibuka dengan Festival Remo dan Yosakoi di Balai Kota, kali ini digelar dengan cara yang berbeda," kata Antiek.
Adapun rangkaian acara yang berlangsung lima hari tersebut di antaranya pembukaan dan parade peserta dari Jalan Tunjungan menggunakan becak hias menuju Balai Kota Surabaya pada Minggu (2/7) pukul 18.00-10.00 WIB.
Kemudian keesokan harinya Senin (22/7), peserta akan berkunjung ke Monumen Tugu Pahlawan, Museum BI, House of Sampoerna pukul 08.00-12.30 WIB, setelah itu sore harinya akan ada tampilan Seni di Taman Bungkul pukul 18.00- 12.00 WIB.
Berikutnya, Selasa 23 (7/7) digelar workshop di Balai Pemuda Pemuda sisi barat pukul 09.00-14.00 WIB dan dilanjutkan dengan tampilan seni di G-Walk Citraraya pukul 18.30-22.00 WIB. Penanaman Pohon di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran pada Pada Rabu (24/7) pukul 08.00-12.00 WIB dan Tampilan Seni di Ciputra World serta Royal Plaza pukul 18.30-21.00 WIB.
Baca juga: Festival Tari Remo-Yosakoi digelar di Surabaya
Baca juga: Pentas tari Yosakoi meriahkan Jak-Japan Matsuri 2018
"Nilai yang dapat diambil dari acara ini, mereka mengerti untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kerja sama. Mereka harus menari bersama-sama, kompak tidak sendiri-sendiri," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menyaksikan Festival Tari Remo-Yosakoi di Jalan Tunjungan Surabaya.
Risma mengatakan untuk festival kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya digelar di Balai Kota Surabaya, namun untuk tahun ini digelar di Jalan Tunjungan bersamaan dengan kegiatan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
"Ya ini agar masyarakat lebih tahu bahwa ada festival yang digelar tiap tahun," ujarnya.
Ribuan warga cukup antusias melihat penampilan para penari anak-anak dan dewasa di sepanjang Jalan Tunjungan. Sejumlah warga terlihat mengabadikan momen tersebut dengan mengambil gambar dengan ponselnya.
"Baru kali ini festival di gelar di Jalan Tunjungan. Saya dan teman-teman senang," kata Fitri, salah seorang warga Kedongdoro Surabaya. .
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan selain Festival Festival Yosakoi dan Gebyar Remo 2019, ada juga kegiatan dari Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2019 yang digelar pada 21-25 Juli 2019.
Menurut dia, sebanyak 248 peserta yang akan ikut berpartisipasi dan dari mancanegara sebanyak 94 peserta dari dalam negeri lintas provinsi. Adapun 13 negara tersebut di antaranya adalah Jepang, India, Polandia, Ceko,Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Russia, Mexico, Thailand, Italy, Busan dan Guangzhou. Sementara itu lima lintas provisnis di antaranya Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat dan Mengwi.
"Jadi totalnya 359 peserta yang berpartisipasi dari dalam maupun luar negeri. Kami mencoba membuat sesuatu baru lagi agar di tiap eventnya lebih menarik. Biasanya dibuka dengan Festival Remo dan Yosakoi di Balai Kota, kali ini digelar dengan cara yang berbeda," kata Antiek.
Adapun rangkaian acara yang berlangsung lima hari tersebut di antaranya pembukaan dan parade peserta dari Jalan Tunjungan menggunakan becak hias menuju Balai Kota Surabaya pada Minggu (2/7) pukul 18.00-10.00 WIB.
Kemudian keesokan harinya Senin (22/7), peserta akan berkunjung ke Monumen Tugu Pahlawan, Museum BI, House of Sampoerna pukul 08.00-12.30 WIB, setelah itu sore harinya akan ada tampilan Seni di Taman Bungkul pukul 18.00- 12.00 WIB.
Berikutnya, Selasa 23 (7/7) digelar workshop di Balai Pemuda Pemuda sisi barat pukul 09.00-14.00 WIB dan dilanjutkan dengan tampilan seni di G-Walk Citraraya pukul 18.30-22.00 WIB. Penanaman Pohon di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran pada Pada Rabu (24/7) pukul 08.00-12.00 WIB dan Tampilan Seni di Ciputra World serta Royal Plaza pukul 18.30-21.00 WIB.
Baca juga: Festival Tari Remo-Yosakoi digelar di Surabaya
Baca juga: Pentas tari Yosakoi meriahkan Jak-Japan Matsuri 2018
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: