Solo (ANTARA News) - Bengawan Solo saat ini termasuk dalam golongan Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis, karena pada musim kemarau air sungai itu debitnya tinggal 10 meter kubik per detik, sedangkan di musim penghujan sampai 300 meter kubik per detik. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Imam Agus Nugroho, mengatakan hal itu ketika menerima kunjungan kerja Komisi V DPR di Solo, Senin. Ia mengatakan, seperti banjir Bengawan Solo pada tanggal 26 Desember 2007 yang melanda di beberapa daerah, termasuk merendam sebagian Kota Solo yang debit air sungainya mencapai sekitar 300 meter kubik per detik. Menyinggung keberadaan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, ia mengatakan, selama ini air yang masuk ke waduk tersebut baru dari lima sungai dan saat masih ada 25 anak sungai dibagian hulu yang perlu diperhatikan. Menurut dia, untuk menangani masalah banjir di Bengawan Solo tidak bisa dipisah-pisahkan, tetapi harus ditangani secara terpadu dalam kesatuan dari hulu sampai hilir. Mengenai penanganan pasca-banjir Bengawan Solo diperlukan dana Rp300 miliar, baik untuk perbaikan tanggul yang jebol dan lain-lainnya, kata Imam. Walikota Surakarta, Ir. Joko Widodo, mengatakan, penanganan pasca banjir Sungai Bengawan Solo di daerahnya memerlukan dana Rp81 miliar. "Untuk dana ini kami telah mengajukan bantuan kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi Jateng, apabila dana ini turun kami akan secepatnya melakukan langkah-langkah penanganan secepatnya, karena program penanganan telah ada, seperti perbaikan tanggul yang jebol, pengadaan pompa air untuk penyedotan air yang ada di kota dan lain-lainnya," katanya. Sementara itu, Ketua Komisi V DPR, H.A Muqowam, mengatakan bahwa pengelolan Waduk Gajah Mungkur sebaiknya tidak dikelola oleh pemerintah daerah, tetapi ditangani oleh Pemerintah Pusat. "Karena, waduk ini tidak hanya dibutuhkan oleh daerah-daerah di Jateng, juga Jatim," katanya. Mengenai penanganan pasca-banjir Bengawan Solo, ia menyarankan, agar dana yang ada nantinya dimanfaatkan untuk penanganan jangka menengah maupun panjang. Komisi V DPR dalam kunjungan kerjanya di Solo dan sekitarnya diikuti oleh 18 anggota komisi tersebut. (*)