New Delhi (ANTARA News) - Pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, Dalai Lama, pada Jumat menyatakan, tuduhan China bahwa dirinya mendalangi kerusuhan di Tibet "tidak berdasar sama sekali". China sebelumnya menuduh Dalai Lama menjadi dalang di balik protes-protes yang melanda wilayah itu, seperi dilaporkan Reuters. "Ini tidak berdasar sama sekali dan sang suci telah menyampaikan sikapnya dengan sangat jelas," kata seorang jurubicara Dalai Lama, yang dihubungi di kota India Dharamsala melalui telefon. "Ini bukan hal yang baru, China telah mengatakan hal ini berulang kali dan ini sangat tidak berdasar," kata jurubicara itu, Chhime Chhoekyapa. Chhoekyapa mengatakan, orang-orang Tibet pengasingan yang tinggal di Dharamsala "terkejut" atas tuduhan-tuduhan "aneh" China. "Protes yang terus berlangsung itu tidak memiliki kaitan dengan sang suci Dalai Lama," katanya. Sementara waktu Olimpiade semakin dekat, orang-orang Tibet berusaha menghidupkan lagi gerakan kemerdekaan mereka dan memprotes apa yang mereka sebut pendudukan ilegal China atas negeri mereka. Namun, sejumlah orang tetap menjauhkan diri dari Dalai Lama yang moderat secara politis, dengan mengatakan mereka ingin kemerdekaan penuh dan bukan otonomi terbatas. Dalai Lama sebelumnya menolak tuduhan China bahwa ia berusaha menyabotase Olimpiade, dengan mengatakan bahwa ia selalu mendukung hak-hak Beijing menjadi tuan rumah pesta olahraga tersebut. Protes yang terus berlangsung itu menandai pemberontakan 1959 di Tibet terhadap kekuasan China, yang ditumpas oleh Tentara Pembebasan Rakyat dan membuat Dalai Lama pergi ke tempat pengasingannya. (*)