Pimpinan partai Korsel janji selesaikan sengketa dengan Jepang
18 Juli 2019 20:29 WIB
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disaksikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di garis demarkasi militer di zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan dua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, Minggu (30/6/2019). ANTARA/REUTERS/KCNA/aa
Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dan pimpinan partai-partai politik besar negara tersebut, berjanji akan menyelesaikan perselisihan politik dan ekonomi dengan Jepang yang semakin memburuk.
Presiden Moon melakukan pertemuan dengan pimpinan lima partai untuk mendiskusikan pembatasan ekspor Jepang atas beberapa bahan dengan teknologi tinggi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan.
Baca juga: AS akan "lakukan apa saja" untuk bantu Jepang-Korsel
Diskusi itu juga membahas sengketa dengan Jepang soal kompensasi bagi pekerja paksa selama masa perang.
Para pemimpin partai, setelah pertemuan tersebut, mengatakan pembatasan ekspor Jepang merupakan "pembalasan ekonomi yang tidak adil" dan mereka setuju untuk bekerja sama dalam mengurangi dampak sengketa terhadap ekonomi Korea Selatan.
Baca juga: Pertikaian Jepang-Korsel makin dalam
Baca juga: Jepang, Korsel bicara dengan AS terkait sanksi atas Iran
Sumber: Reuters
Presiden Moon melakukan pertemuan dengan pimpinan lima partai untuk mendiskusikan pembatasan ekspor Jepang atas beberapa bahan dengan teknologi tinggi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan.
Baca juga: AS akan "lakukan apa saja" untuk bantu Jepang-Korsel
Diskusi itu juga membahas sengketa dengan Jepang soal kompensasi bagi pekerja paksa selama masa perang.
Para pemimpin partai, setelah pertemuan tersebut, mengatakan pembatasan ekspor Jepang merupakan "pembalasan ekonomi yang tidak adil" dan mereka setuju untuk bekerja sama dalam mengurangi dampak sengketa terhadap ekonomi Korea Selatan.
Baca juga: Pertikaian Jepang-Korsel makin dalam
Baca juga: Jepang, Korsel bicara dengan AS terkait sanksi atas Iran
Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: